Rabu, 12/03/2025 11:22 WIB

Love Bombing, Kenali Tanda-tanda dan Cara Menghadapinya

Meskipun terasa menggembirakan di awal, love bombing sebenarnya menyembunyikan niat untuk menciptakan ketergantungan emosional yang bisa berbahaya bagi hubungan

Ilustrasi pasangan dimabuk cinta - love bombing (Foto: Pexels/Anil Kumar)

Jakarta, Jurnas.com - Dalam sebuah hubungan, perhatian dan kasih sayang memang hal yang diinginkan setiap pasangan. Namun, jika perhatian itu datang terlalu banyak dan terlalu cepat, bisa jadi itu pertanda bahaya.

Fenomena ini dikenal dengan nama love bombing, sebuah taktik manipulasi emosional di mana seseorang memberikan pujian, hadiah, dan perhatian berlebihan dengan tujuan mengendalikan pasangannya. Meskipun terasa menggembirakan di awal, love bombing sebenarnya menyembunyikan niat untuk menciptakan ketergantungan emosional yang bisa berbahaya bagi hubungan.

Dikutip dari Healtline love bombing adalah taktik manipulasi yang terjadi ketika seseorang menunjukkan kasih sayang berlebihan untuk mengendalikan atau memanipulasi perasaan pasangannya. Walau terasa menyenangkan di awal, penting untuk mengenali tanda-tandanya agar tidak terjebak dalam hubungan yang tidak sehat.

Pada awal hubungan, sering kali seseorang memberikan hadiah berlebihan, seperti mengirim bunga dalam jumlah banyak atau mengajak makan malam mahal secara rutin. Semua ini bertujuan untuk menciptakan rasa utang budi yang akhirnya bisa dimanfaatkan untuk memperdaya.

Pujian yang terkesan berlebihan, seperti mengungkapkan cinta tanpa alasan yang jelas, bisa menjadi tanda bahwa seseorang ingin mendapat perhatian dan kepercayaan dengan cara yang tidak tulus. Jika perasaan itu muncul hanya dalam waktu singkat, maka bisa jadi itu bagian dari taktik manipulasi.

Komunikasi yang tidak pernah berhenti, seperti teks atau panggilan setiap jam, bisa membuat merasa tertekan dan kewajiban untuk selalu merespons. Sementara itu, hubungan sehat seharusnya memberi ruang untuk kebebasan tanpa rasa terikat yang berlebihan.

Ketika seseorang terus-menerus meminta perhatian penuh, bahkan hingga merasa kesal jika ada waktu untuk orang lain, itu bisa menunjukkan bahwa mereka berusaha mengendalikan seluruh perhatian. Cinta sejati menghargai waktu pribadi dan tidak menginginkan semuanya hanya untuk diri mereka.

Mengklaim bahwa hubungan ini takdir adalah cara cepat untuk mempercepat hubungan tanpa memberi waktu untuk saling mengenal. Kata-kata tersebut mungkin terdengar romantis, tetapi bisa jadi hanya alat untuk membuat seseorang merasa terikat lebih cepat.

Tuntutan komitmen yang datang terlalu cepat, seperti membicarakan pernikahan atau hidup bersama dalam waktu singkat, sering kali menjadi sinyal bahwa ada manipulasi yang sedang terjadi. Hubungan yang sehat membutuhkan waktu untuk tumbuh dan berkembang, bukan dipaksakan dalam waktu singkat.

Jika seseorang marah atau kecewa saat diberi batasan, itu menunjukkan bahwa mereka mencoba untuk mengabaikan kehendak pasangannya demi kepentingan mereka sendiri. Cinta sejati menghormati batasan dan memberi ruang untuk masing-masing pihak.

Kebutuhan yang tak pernah terpuaskan, meski sudah memberi waktu dan perhatian, menjadi tanda bahwa seseorang berusaha untuk terus mengandalkan pasangannya. Ini bisa menciptakan perasaan terpaksa dan terikat dalam hubungan yang tidak sehat.

Pada akhirnya, meski awalnya terasa menggembirakan, hubungan yang terlalu intens bisa menimbulkan kebingungan dan kecemasan. Jika merasa tidak nyaman dengan suatu hubungan, penting untuk mendengarkan perasaan dan intuisi, serta mencari dukungan dari orang lain untuk membantu menilai keadaan.

KEYWORD :

Love Bombing Manipulasi emosional Hubungan Percintaan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :