
Anggota DPR RI Fraksi Gerindra, Rahayu Saraswati. (Foto: Net)
Jakarta, Jurnas.com - Gagasan koalisi permanen untuk Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus adalah harapan bersatunya para elite di tengah sistem demokrasi Indonesia yang berbeda dengan negara lain.
Hal itu sebagaimana diutarakan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Rahayu Saraswati Djojohadikusumo di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (18/2).
"Ya, itu sebenarnya tentunya harapan, ya. Harapan karena kita punya sistem demokrasi yang berbeda dari negara lain, yang di mana harus adanya persatuan antara para elite," kata dia.
Menurut Rahayu, hal tersebut merupakan harapan dari Pak Prabowo, bukan hanya sebagai Presiden, tapi juga saat itu berbicara sebagai Ketua Umum dan Ketua Dewan Pembina dari Partai Gerindra.
Dia menjelaskan, sistem demokrasi yang ada di Indonesia berbeda dengan negara lain karena menganut prinsip musyawarah mufakat.
"Yang artinya apa? Harus ada konsensus," katanya.
Dilanjutkan Rahayu, adanya koalisi permanen KIM Plus yang diisi oleh mayoritas partai politik yang lolos ambang batas parlemen tidak akan mengganggu fungsi check and balances dalam prinsip demokrasi di tanah air.
Sebab, fungsi check and balances sedianya telah dilakukan melalui fungsi pengawasan yang ada di parlemen terhadap Pemerintah.
"Di mana kami sebagai wakil rakyat tugas kami adalah untuk mengawasi bahwa apa yang sudah kami undang-undangkan terimplementasi dengan baik. Itu yang namanya check and balance yang ada di Indonesia. Bukan menganut oposisi seperti di luar negeri," tuturnya.
Untuk itu, dia menyebut Partai Gerindra menyambut baik gagasan pembentukan koalisi permanen KIM Plus yang mendukung pemerintah sampai 2029.
"Kami sambut dengan bahagia dengan senang hati. Kalau misalkan memang itu bisa kita jalankan," kata Wakil Ketua Komisi VII DPR RI itu.
Diketahui bahwa Presiden Prabowo Subianto meminta jajaran ketua umum dan pengurus pusat partai politik yang tergabung dalam KIM Plus untuk menjadi koalisi permanen yang mendukung pemerintah sampai 2029.
KEYWORD :
Warta DPR Gerindra Rahayu Saraswati Djojohadikusumo koalisi permanen KIM Plus