
Gambar ikan laut dalam seperti anglerfish mirip mnster beserta beberapa penjelasan ilmiahnya (Foto: Merdeka)
Jakarta, Jurnas.com - Pernahkah Anda membayangkan ada makhluk aneh yang tinggal jauh di bawah permukaan laut, di mana cahaya hampir tidak ada, tekanan sangat tinggi, dan suhu begitu dingin? Ikan laut dalam seperti anglerfish atau ikan pemancing, yang terkenal dengan bentuknya yang menyeramkan, adalah contoh sempurna dari keajaiban alam yang tampak seperti monster dari dunia asing.
Ikan-ikan ini bukan hanya sekadar makhluk dengan penampilan aneh, tetapi mereka adalah hasil dari jutaan tahun evolusi untuk bertahan hidup di salah satu lingkungan paling ekstrem di bumi.
Lingkungan Ekstrem Laut Dalam
Laut dalam, yang dimulai pada kedalaman sekitar 200 meter dari permukaan, adalah dunia yang sangat keras. Lingkungan ini sangat berbeda dengan dunia yang kita kenal. Suhu rata-rata air laut di kedalaman ini hanya sekitar 4 derajat Celcius—sangat dingin—dan hampir tidak ada cahaya alami yang dapat menembus. Dengan ketersediaan makanan yang terbatas, hidup di sini tidaklah mudah.
Mary McCarthy, ahli biologi ikan dari Monterey Bay Aquarium, menjelaskan bahwa laut dalam adalah "tempat yang sangat keras untuk mencari kehidupan". Untuk bertahan hidup, banyak makhluk laut dalam mengembangkan fitur unik yang memberi mereka keuntungan besar.
Penyesuaian Unik Ikan Laut Dalam
Untuk bertahan di lingkungan yang keras ini, ikan laut dalam telah mengembangkan adaptasi khusus. Salah satu adaptasi yang paling mencolok adalah gigi yang besar dan tajam. Misalnya, ikan viper Sloane, dengan gigi transparan yang bisa menyembunyikan senjatanya dari mangsa sampai terlambat. Ada juga ikan belut pelikan dengan mulut yang bisa meregang besar, memungkinkannya menelan ikan yang lebih besar.
Namun, adaptasi paling menonjol adalah kemampuan beberapa ikan untuk menghasilkan cahaya sendiri, atau bioluminescence. Salah satu contoh paling terkenal adalah anglerfish betina yang memanfaatkan cahaya pada antena di kepalanya untuk menarik mangsa. Cahaya ini seperti umpan yang memikat makhluk kecil yang tertarik pada cahaya, namun akhirnya menjadi makanan bagi anglerfish.
Bioluminesensi: Senjata Rahasia di Laut Dalam
Sekitar 75% ikan laut dalam memiliki kemampuan bioluminesensi. Penelitian yang diterbitkan di jurnal Nature pada 2017 mengungkapkan bahwa bioluminesensi sangat penting dalam kehidupan laut dalam. Cahaya ini tidak hanya digunakan untuk menarik mangsa, tetapi juga sebagai cara untuk bersembunyi dari predator.
Beberapa ikan, seperti hatchetfish raksasa, bahkan dapat mengubah intensitas cahaya yang mereka pancarkan, membuat mereka hampir tidak terlihat oleh musuh. Ini adalah adaptasi luar biasa yang membantu mereka bertahan hidup di habitat yang penuh bahaya.
Blobfish: Si "Makhluk Paling Jelek" di Dunia
Di laut dalam, ada pula ikan seperti blobfish yang memiliki penampilan yang sangat tidak biasa. Ikan ini hidup di kedalaman 600 hingga 1.200 meter, tempat tekanan air bisa lebih dari 100 kali lipat dari tekanan di permukaan. Untuk bertahan hidup di kedalaman yang penuh tekanan ini, tubuh blobfish sangat lembek dan tanpa kerangka keras. Ketika dibawa ke permukaan, tubuh mereka menyusut dan berubah menjadi seperti agar-agar dengan wajah berkerut, memberi mereka julukan "hewan paling jelek di dunia".
Mengapa Penampilan Mereka Terlihat Menyeramkan?
Cahaya yang menyala dalam gelap, gigi yang tajam dan transparan, serta tubuh yang lembek—semua ciri khas ikan laut dalam seolah menyerupai monster. Namun, hal ini sebenarnya merupakan hasil dari adaptasi mereka terhadap tekanan dan kondisi ekstrem di kedalaman laut. Misalnya, ikan blobfish (Psychrolutes marcidus) hidup di kedalaman 600 hingga 1.200 meter, di mana tekanan air lebih dari 100 kali lipat tekanan di permukaan. Untuk bertahan hidup, ikan ini mengembangkan tubuh yang sangat lembek tanpa kerangka keras, menjadikannya tampak seperti makhluk agar-agar dengan wajah berkerut.
Meskipun penampilan ikan laut dalam sering terlihat menyeramkan, sebenarnya mereka adalah produk dari adaptasi luar biasa terhadap kondisi lingkungan yang ekstrem. Laut dalam menutupi lebih dari 70% planet ini, dan kehidupan di sana sangat normal bagi makhluk-makhluk yang telah beradaptasi dengan kondisi yang hampir tak dapat dibayangkan.
Sebagai manusia, kita mungkin merasa aneh dengan penampilan ikan-ikan ini, tapi sebenarnya mereka hidup di dunia yang jauh berbeda dari kita. McCarthy menyatakan, "Laut dalam adalah kebalikan dari apa yang biasa kita alami—gelap, dingin, dan rendah oksigen. Namun bagi mereka, ini adalah lingkungan normal." (*)
Sumber: Live Science, Nature Journal, Monterey Bay Aquarium Research Institute, National Geographic Indonesia
KEYWORD :Ikan Laut Dalam Ikan Anglerfish Viral Ikan Penghuni laut dalam Black Seadevil