
Ilustrasi seorang perempuan sedang lupa sesuatu - kebiasaan sehari-hari yang bikin otak lemot dan pelupa (Foto: Pexels/Kindel Media)
Jakarta, Jurnas.com - Ternyata, kebiasaan sehari-hari yang kita anggap biasa bisa berpengaruh besar terhadap kesehatan otak kita. Jika kamu merasa belakangan ini otak jadi lebih lemot dan mudah lupa, mungkin ada beberapa kebiasaan yang tanpa sadar sering kamu lakukan yang bisa memperburuk kondisi tersebut.
Berikut ini adalah beberapa kebiasaan sehari-hari yang bisa bikin otakmu semakin "lemot" dan pelupa, yang dikutip dari Harvard Helath Publishing (artikelnya diterbitkan pada 1 April 2022) dan berbagai sumberlainnya.
1. Kurang Tidur Berkualitas
Tidur yang cukup dan berkualitas sangat penting untuk pemulihan otak. Selama tidur, otak memproses informasi dan mengonsolidasi memori. Kurang tidur dapat membuat otakmu sulit fokus, memperlambat pemrosesan informasi, dan meningkatkan kemungkinan lupa.
Idealnya, dewasa membutuhkan tidur 7-9 jam setiap malam untuk menjaga kinerja otak optimal. Data menariknya: Menurut sebuah studi pada Desember 2018 yang dipublikasikan dalam jurnal Sleep, keterbatasan tidur dapat menurunkan kemampuan kognitif seperti memori, pemecahan masalah, dan penalaran, terutama jika seseorang tidur kurang dari tujuh jam per malam.
2. Terlalu Sering Multitasking
Pernah merasa sibuk tapi malah tidak menyelesaikan satu pun pekerjaan dengan baik? Multitasking yang berlebihan bisa membuat otakmu kewalahan. Ketika kita beralih antara satu tugas ke tugas lainnya, otak membutuhkan waktu untuk beradaptasi, yang bisa mengganggu fokus dan menurunkan daya ingat. Mengerjakan satu tugas dengan penuh perhatian lebih efektif daripada mencoba menyelesaikan beberapa hal sekaligus.
3. Makan Makanan Tidak Sehat
Apa yang kita makan sangat memengaruhi kesehatan otak. Makanan tinggi gula, lemak trans, dan olahan dapat merusak kemampuan otak dalam menyimpan informasi dan berpikir jernih. Sebaliknya, makanan yang kaya akan antioksidan, omega-3, dan vitamin B, seperti ikan salmon, alpukat, dan sayuran hijau, dapat membantu meningkatkan daya ingat dan fungsi otak secara keseluruhan.
4. Kurangnya Aktivitas Fisik
Aktivitas fisik bukan hanya baik untuk tubuh, tetapi juga sangat bermanfaat bagi otak. Olahraga meningkatkan aliran darah ke otak, merangsang produksi hormon yang memperbaiki sel-sel otak, serta memperbaiki memori dan konsentrasi. Hanya dengan 30 menit aktivitas fisik setiap hari, kamu bisa merasakan manfaat positif bagi otak.
Terlebih lagi, sebuah studi pada 2018 di jurnal PLOS One menemukan bahwa kebiasaan duduk terlalu lama (lebih dari enam jam sehari) dapat memengaruhi bagian otak yang berperan penting dalam pembentukan memori, seperti medial temporal lobe (MTL). Semakin lama kita duduk, semakin tipis area MTL, yang bisa menjadi tanda penurunan kognitif dan demensia.
5. Kurangnya Sosialisasi
Kesepian dapat berhubungan dengan depresi, peningkatan risiko Alzheimer, dan percepatan penurunan kognitif. Sebuah studi yang dipublikasikan pada Juli 2021 di The Journals of Gerontology: Series B menemukan bahwa orang yang kurang bersosialisasi mengalami penurunan lebih besar pada gray matter otak, bagian luar otak yang bertanggung jawab dalam memproses informasi. Kurangnya interaksi sosial dapat memperburuk daya ingat dan kemampuan berpikir.
6. Terlalu Banyak Stres
Stres kronis bisa membunuh sel otak dan mengecilkan bagian otak yang bertanggung jawab atas memori dan pembelajaran, yaitu prefrontal cortex. Stres berlebihan juga dapat memperlambat proses berpikir dan membuat otak sulit fokus. Sumber stres bagi banyak orang, terutama yang lebih tua, adalah pola pikir "semua harus sesuai keinginan saya".
Rudolph Tanzi, seorang ahli neurologi dari Harvard Medical School, mengatakan bahwa ekspektasi tinggi seperti ini dapat memicu reaksi negatif yang meningkatkan level stres saat segala sesuatunya tidak berjalan sesuai keinginan. Tanzi menyarankan agar kita belajar mengelola stres untuk melindungi otak kita.
7. Terlalu Banyak Waktu Menghadap Layar
Menghabiskan waktu berjam-jam di depan layar gadget bisa menurunkan kualitas perhatian dan memori otak. Terlalu banyak waktu yang dihabiskan dengan melihat layar juga dapat memengaruhi kualitas tidur, yang semakin memperburuk kemampuan kognitif. Cobalah untuk membatasi penggunaan perangkat digital dan sesekali meluangkan waktu untuk aktivitas yang lebih bermanfaat.
8. Dehidrasi
Dehidrasi dapat memengaruhi banyak aspek kesehatan, termasuk fungsi otak. Bahkan kehilangan sedikit cairan tubuh dapat memperburuk daya ingat dan fokus. Pastikan tubuh tetap terhidrasi dengan baik dengan mengonsumsi air putih yang cukup sepanjang hari.
9. Menunda Pekerjaan
Sering menunda-nunda pekerjaan atau procrastination dapat meningkatkan rasa stres dan memengaruhi kemampuan otak dalam membuat keputusan. Semakin banyak pekerjaan yang ditunda, semakin banyak informasi yang harus diproses otak dalam waktu singkat, yang bisa menyebabkan kelelahan mental dan gangguan memori. (*)
KEYWORD :Kebiasaan Sehari-hari Otak Lemot Pelupa kebiasaan Kesehatan Gaya Hidup