Sabtu, 22/02/2025 08:42 WIB

Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) Diperingati 21 Februari, Begini Sejarah hingga Tujuannya

Setiap 21 Februari diperingati sebagai Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN), sebuah momen penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah yang berkelanjutan

Ilustrasi Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) yang diperingati setiap 21 Februari (Foto: Sipsnmenlhk.go.id)

Jakarta, Jurnas.com - Setiap 21 Februari diperingati sebagai Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN), sebuah momen penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Peringatan ini bukan hanya sekadar acara seremonial, melainkan sebuah panggilan untuk bersama-sama menangani permasalahan sampah yang terus berkembang, baik di tingkat global maupun nasional.

Tahun 2025 ini, HPSN mengangkat tema “Kolaborasi untuk Indonesia Bersih” dan menekankan pentingnya kerjasama antar berbagai pihak dalam mewujudkan pengelolaan sampah yang terintegrasi. Lantas bagaimana sejarah, kegiatan hingga tujuan peringatan HPSN? Berikut ini penjelasannya.

Sejarah HPSN: Berawal dari Tragedi Leuwigajah

Hari Peduli Sampah Nasional lahir dari tragedi yang terjadi pada 21 Februari 2005, ketika Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Leuwigajah di Cimahi, Jawa Barat, longsor dan menimbulkan bencana besar. Sampah setinggi 60 meter dan panjang 200 meter yang menumpuk di sana mengalami longsoran akibat hujan deras, disertai dengan ledakan gas metana yang memperburuk keadaan. Dua desa, Cilimus dan Pojok, yang berada sekitar satu kilometer dari TPA, tertimpa sampah, mengakibatkan 157 orang tewas.

Peristiwa ini menandai titik balik dalam cara pandang kita terhadap pengelolaan sampah. Sebelumnya, banyak TPA yang menggunakan metode open dumping, yaitu menimbun sampah begitu saja tanpa pengelolaan yang tepat. Tragedi ini memaksa seluruh pihak, baik pemerintah maupun masyarakat, untuk berpikir ulang dan memperbaiki cara pengelolaan sampah di Indonesia. Sejak saat itu, tanggal 21 Februari ditetapkan sebagai HPSN untuk mengenang peristiwa tersebut dan sebagai pengingat bahwa pengelolaan sampah yang buruk dapat berakibat fatal.

Data Sampah di Indonesia dan Dunia

Permasalahan sampah tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga menjadi isu global. Menurut laporan Global Waste Management Outlook 2024, sekitar 38% sampah global masih belum dikelola dengan baik. Kondisi ini berkontribusi pada krisis lingkungan yang disebut Triple Planetary Crisis, yaitu perubahan iklim, kehilangan keanekaragaman hayati, dan pencemaran.

Di Indonesia, timbulan sampah pada tahun 2023 mencapai 56,63 juta ton per tahun. Namun, hanya 39,01% atau sekitar 22,09 juta ton sampah yang berhasil dikelola dengan baik. Sebanyak 60,99% atau sekitar 34,54 juta ton sampah lainnya tidak dikelola dengan baik, dan kondisi Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) di Indonesia juga masih mengkhawatirkan. Sebanyak 306 TPA atau 54,44% dari total TPA di Indonesia masih menggunakan metode open dumping yang berisiko merusak lingkungan.

Tujuan Peringatan HPSN 2025: Meningkatkan Kolaborasi dan Aksi Nyata

Peringatan HPSN 2025 bertujuan untuk memperkuat komitmen semua pihak dalam pengelolaan sampah, termasuk pemerintah, masyarakat, dunia usaha, dan institusi pendidikan. Dalam tema "Kolaborasi untuk Indonesia Bersih", ada beberapa tujuan penting yang ingin dicapai, antara lain:

  1. Memperkuat peran aktif pemerintah daerah dalam melaksanakan pengelolaan sampah yang lebih baik, terstruktur, dan berkelanjutan.
  2. Menggalakkan partisipasi publik dalam gerakan memilah sampah, dengan harapan dapat mencapai target emisi nol sampah.
  3. Mendorong pelaku usaha untuk menerapkan prinsip bisnis hijau, yaitu menjadikan sampah sebagai bahan baku ekonomi yang bernilai.
  4. Membangun rantai nilai pengelolaan sampah yang melibatkan seluruh sektor, dari pemerintah hingga masyarakat.

Kegiatan Utama dalam HPSN 2025

Untuk mewujudkan tujuan tersebut, rangkaian kegiatan HPSN 2025 akan dilaksanakan secara nasional, dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat. Beberapa kegiatan yang menjadi sorotan antara lain:

  • Aksi Bersih Mangrove di 8 lokasi, bekerja sama dengan pemerintah daerah dan komunitas untuk membersihkan sampah plastik yang mengancam ekosistem mangrove.
  • Aksi Bersih Desa, yang digelar di Desa Malaka, Lombok Utara, berkolaborasi dengan Kementerian Desa dan Perdesaan untuk memperkenalkan program "Desa Bersih Sampah".
  • Aksi Bersih Gunung di Gunung Rinjani, yang telah menerapkan konsep Zero Waste Mountain, dengan dukungan dari komunitas pendaki, pemerintah daerah, dan Kementerian Lingkungan Hidup.
  • Aksi Bersih Pantai dan Laut di 8 titik di seluruh Indonesia, bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan serta TNI AL untuk mengatasi sampah laut yang semakin mencemari lingkungan.
  • Kampanye dan Sosialisasi Gaya Hidup Sadar Sampah di sekolah dasar, menengah, dan pesantren untuk meningkatkan kesadaran generasi muda akan pentingnya memilah sampah sejak dini.

Selain itu, seluruh kegiatan akan dirancang untuk minim sampah, dengan menghindari penggunaan plastik sekali pakai dan menggantinya dengan bahan yang lebih ramah lingkungan, seperti bambu atau pandan.

Langkah Maju Menuju Indonesia Bersih

Peringatan HPSN 2025 bukan hanya sekadar seremonial, tetapi juga menjadi momentum untuk mendorong perubahan nyata dalam pengelolaan sampah di Indonesia. Dengan melibatkan semua pihak, mulai dari pemerintah, dunia usaha, hingga masyarakat, diharapkan kita dapat bersama-sama menciptakan Indonesia yang lebih bersih, lebih hijau, dan lebih lestari.

Sampah bukanlah masalah yang dapat diselesaikan hanya dalam satu hari. Namun, melalui kolaborasi yang kuat dan komitmen yang berkelanjutan, kita dapat menciptakan perubahan yang signifikan untuk masa depan yang lebih baik. Sebagai bagian dari solusi, mari kita tingkatkan kesadaran dan partisipasi aktif dalam pengelolaan sampah, bukan hanya pada 21 Februari, tetapi setiap hari.

Sumber rujukan: sipsn.menlhk.go.id, dml.or.id

KEYWORD :

Hari Peduli Sampah Nasional Peringatan Hari Peduli Sampah Peringatan HPSN




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :