Sabtu, 22/02/2025 09:48 WIB

Hari Bahasa Ibu Internasional Diperingati 21 Februari, Begini Sejarah hingga Tujuannya

Hari Bahasa Ibu Internasional atau International Mother Language Day, yang diperingati setiap 21 Februari, menjadi momen penting untuk merayakan keberagaman bahasa dan budaya yang ada di seluruh penjuru dunia

Ilustrasi - Hari Bahasa Ibu Internasional atau International Mother Language Day (Foto: Pexels/Vlada Karpovich)

Jakarta, Jurnas.com - Hari Bahasa Ibu Internasional atau International Mother Language Day, yang diperingati setiap 21 Februari, menjadi momen penting untuk merayakan keberagaman bahasa dan budaya yang ada di seluruh penjuru dunia. Peringatan ini pertama kali diselenggarakan pada tahun 2000 oleh UNESCO, sebagai bentuk penghargaan terhadap bahasa-bahasa yang semakin terancam punah dan sebagai pengingat akan pentingnya melestarikan warisan linguistik komunitas-komunitas di dunia.

Sejarah Peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional

Peringatan ini tidak lepas dari peristiwa bersejarah yang terjadi di Bangladesh. Pada tahun 1952, dalam upaya untuk memperjuangkan pengakuan bahasa Bengali sebagai bahasa resmi di Pakistan Timur (sekarang Bangladesh), terjadi aksi protes besar-besaran yang berujung pada tragedi penembakan oleh polisi yang menewaskan beberapa orang. Peristiwa ini kini diperingati sebagai hari libur nasional di Bangladesh, yang juga menjadi inspirasi bagi UNESCO untuk menetapkan 21 Februari sebagai Hari Bahasa Ibu Internasional.

Pada tahun 1999, UNESCO resmi menetapkan Hari Bahasa Ibu Internasional setelah melalui perjuangan panjang dan pertama kali diperingati pada tahun 2000, dengan tujuan untuk melestarikan bahasa-bahasa dunia yang semakin terancam punah. Hingga kini, lebih dari 7.000 bahasa digunakan di dunia, tetapi banyak di antaranya yang semakin tidak terdokumentasi dan terancam hilang seiring berjalannya waktu.

Mengapa Pelestarian Bahasa Ibu Penting?

Bahasa adalah bagian integral dari identitas budaya dan pemahaman dunia setiap masyarakat. Namun, dengan semakin terhubungnya dunia melalui globalisasi, banyak bahasa etnis yang semakin terpinggirkan dan berisiko punah. Sayangnya, tak banyak yang dapat ditemukan tentang banyak bahasa ini karena kurangnya dokumentasi yang memadai.

UNESCO mencatat bahwa setidaknya 40% dari populasi dunia tidak memiliki akses ke pendidikan dalam bahasa yang mereka pahami. Padahal, penelitian menunjukkan bahwa pendidikan yang berbasis bahasa ibu memiliki dampak signifikan terhadap hasil belajar, terutama pada anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan multibahasa.

Pentingnya pelestarian bahasa ibu juga berhubungan dengan penghargaan terhadap keragaman budaya, serta upaya untuk mempromosikan keberagaman linguistik dalam masyarakat. Multilingualisme bukan hanya bermanfaat bagi individu untuk memperoleh keterampilan profesional atau pendidikan yang lebih baik, tetapi juga sebagai sarana untuk melestarikan pengetahuan dan tradisi yang terkandung dalam bahasa tersebut.

Peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional 2025

Pada tahun 2025, Hari Bahasa Ibu Internasional memasuki usia ke-25. Peringatan perak ini menjadi momen refleksi atas pencapaian yang telah diraih dalam melestarikan keberagaman bahasa, serta langkah-langkah yang harus ditempuh untuk mempercepat pelestarian bahasa-bahasa yang semakin terancam punah.

Salah satu acara utama yang akan berlangsung pada 20-21 Februari 2025 di Markas UNESCO adalah "Languages Matter: Silver Jubilee Celebration of International Mother Language Day". Acara ini bertujuan untuk menyoroti urgensi upaya memperkuat keberagaman linguistik guna menciptakan dunia yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Di Indonesia, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, secara resmi membuka rangkaian peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional 2025 di Maluku Utara pada 20 Februari. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa pelestarian bahasa daerah adalah bagian dari amanat konstitusi dan menjadi cerminan identitas bangsa yang kaya akan budaya.

Dengan tema “Bahasa Daerah Mendukung Pendidikan Bermutu untuk Semua”, peringatan tahun ini berfokus pada pentingnya bahasa ibu dalam pendidikan, serta mendorong penerapan pendidikan multibahasa. Selama seminggu penuh, berbagai kegiatan seperti kampanye Twibbon, pameran, dialog, webinar, dan pemutaran film pendek akan digelar di berbagai provinsi di Indonesia, sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya melestarikan bahasa-bahasa daerah.

Tujuan Peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional

Menurut UNESCO, bahasa adalah elemen yang sangat penting bagi identitas manusia, komunikasi, integrasi sosial, dan pendidikan. Namun, dampak globalisasi dan perkembangan teknologi mengancam kelangsungan bahasa-bahasa tradisional. Sebagian besar bahasa hanya digunakan dalam lingkungan terbatas dan tidak mendapatkan perhatian di dunia pendidikan atau dalam perkembangan teknologi digital.

Hari Bahasa Ibu Internasional bertujuan untuk melestarikan keragaman bahasa dan budaya dunia yang kaya. Kemudian, mempromosikan pendidikan multibahasa, khususnya dalam konteks pendidikan dasar yang berbasis bahasa ibu. Selanjutnya, meningkatkan kesadaran global tentang pentingnya melestarikan bahasa-bahasa yang terancam punah.

Dengan merayakan hari ini, UNESCO berharap dapat memperkuat komitmen global untuk menjaga keberagaman linguistik, yang pada gilirannya berkontribusi pada terciptanya masyarakat yang lebih inklusif, damai, dan berkelanjutan.

Bahasa ibu bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga jendela untuk memahami nilai-nilai budaya dan dunia di sekitar kita. Setiap bahasa memiliki kosakata, sintaksis, serta cara pandang yang unik terhadap kehidupan. Melalui bahasa, identitas dan sejarah suatu komunitas hidup, berkembang, dan diwariskan kepada generasi berikutnya. Tanpa bahasa ibu, banyak pengetahuan lokal yang berharga bisa hilang.

Selain itu, pendidikan berbasis bahasa ibu telah terbukti efektif dalam meningkatkan pemahaman anak-anak, membangun rasa percaya diri, dan memfasilitasi keberhasilan akademik. Oleh karena itu, Hari Bahasa Ibu Internasional juga menjadi ajang penting untuk mengingatkan pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat akan perlunya menciptakan lingkungan belajar yang multibahasa dan inklusif. (*)

Sumber rujukan: unesco.org,National Today,kemdikbud.go.id,RRI, dan berbagai sumber lainnya

KEYWORD :

Hari Bahasa Ibu Internasional Peringatan Hari Bahasa Ibu Tema Hari Bahasa Ibu




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :