
Sinergi Universitas Mercu Buana dan Pertamina dalam Membangun Budaya. (Foto: Jurnas/Ira).
Jakarta, Jurnas.com- Keselamatan kerja bukan sekadar kewajiban, tetapi fondasi utama dalam menciptakan lingkungan kerja yang produktif dan berkelanjutan. Di era digital saat ini, teknologi dan kreativitas memainkan peran penting dalam mendorong inovasi keselamatan kerja, memastikan bahwa setiap individu dapat bekerja dengan aman tanpa mengorbankan efisiensi dan produktivitas.
Menyikapi hal tersebut Magister Teknik Sipil UMB, K3LK Universitas Mercu Buana, dan PT. Kilang Pertamina Internasional Project Balongan menggelar simposium K3 Nasional bertemakan “Safety First, Productivity Next: Menginspirasi K3 dengan Teknologi dan Kreativitas” pada Sabtu (15/02) di kampus Universitas Mercu Buana, Meruya, Jakarta Barat.
Rektor Universitas Mercu Buana, Prof. Dr. Ir. Andi Adriansyah, M. Eng., yang membuka simposium tersebut menekankan pentingnya kolaborasi antara akademisi dan industri dalam meningkatkan keselamatan kerja.
“Acara simposium ini diharapkan dapat menjadi wadah kolaborasi antara akademisi dan praktisi industri dalam berbagi pengalaman serta praktik terbaik, sekaligus mendukung penerapan regulasi K3 yang lebih inovatif dan berkelanjutan,” tegas Andi melalui keyerangannya, Jumat (21/2/2025).
Apresiasi terhadap terselenggaranya simposium di kampus Universitas Mercu Buana diberikan GM PT Kilang Pertamina Internasional Project Balongan; Muhammad Ramdhan. “Simposium ini sebagai bagian dari upaya bersama dalam meningkatkan standar keselamatan kerja di berbagai proyek infrastruktur,” kata Ramdhan.
Acara ini terbagi dalam dua sesi yang diisi empat pembicara pada masing-masing sesinya. Sesi pertama tampil sebagai pembicara Anggi Amaliah Dwi Pratiwi, S.KM menyoroti peran teknologi dalam pengawasan keselamatan kerja. "Dengan real-time CCTV, kita dapat memantau proyek infrastruktur secara langsung dan menganalisis potensi risiko lebih cepat, sehingga langkah pencegahan dapat segera diambil," jelasnya.
Kemudian Prof. Dr. Ir. Manlian Ronald A. Simanjuntak, S.T., M.T., D.Min., IPU., ASEAN Eng juga menegaskan tentang tantangan implementasi SMKK dalam proyek konstruksi. "Keselamatan konstruksi bukan hanya kepatuhan regulasi, tetapi harus menjadi budaya kerja. Kita perlu strategi yang berkelanjutan untuk menjamin lingkungan kerja yang aman," ujarnya.
Ir. Andung Damar Sasongko, S.T., M.T. mengupas tentang digitalisasi dalam peningkatan budaya QHSSE. "Dengan transformasi digital, data keselamatan dapat dikumpulkan secara real-time, memungkinkan evaluasi dan perbaikan yang lebih cepat serta meningkatkan kualitas produk di industri konstruksi," jelasnya.
Dilanjut dengan materi dari Ir. Kusumo Drajad S, ST., MSi., CSP.MK3., IPU., ASEAN Eng. Yang membahas inovasi dalam penguatan karakter perguruan tinggi di era global. "Mahasiswa harus dibekali dengan teknologi terkini dalam K3 agar siap menghadapi tantangan industri global. Perguruan tinggi berperan dalam membangun mindset keselamatan yang kuat," katanya.
KEYWORD :Universitas Mercu Buana Pertamina Budaya K3