Sabtu, 22/02/2025 21:54 WIB

Hari Istiqlal Diperingati 22 Februari, Begini Sejarah hingga Tujuannya

Tanggal 22 Februari diperingati sebagai Hari Istiqlal. Hari ini bukan hanya mengenang peresmian masjid terbesar di Asia Tenggara yang berlokasi di Jakarta, tetapi juga menandai sebuah simbol penting kemerdekaan dan kebersamaan Indonesia dalam menjaga toleransi antarumat beragama.

Gambar Masjid Istiqlal - Ilustrasi peringatan Hari Istiqlal (Foto: Kemenag)

Jakarta, Jurnas.com - Tanggal 22 Februari diperingati sebagai Hari Istiqlal. Hari ini bukan hanya mengenang peresmian Masjid Istiqlal, tetapi juga menandai sebuah simbol penting kemerdekaan dan kebersamaan Indonesia dalam menjaga toleransi antarumat beragama.

Masjid Istiqlal, yang terletak di jantung Jakarta, bukan sekadar tempat ibadah, tetapi juga lambang persatuan bangsa yang menghargai kebhinekaan. Lantas, bagaimana sejarah peringatan ini, dan apa tujuannya? Berikut ini adalan penjelasannya yang dirangkum dari berbagai sumber.

Sejarah Masjid Istiqlal

Hari Istiqlal pertama kali diperingati pada 22 Februari 1978, setelah peresmian Masjid Istiqlal oleh pemerintah Indonesia. Namun, perjalanan panjang untuk mewujudkan masjid ini dimulai jauh sebelumnya.

Pada 1953, KH. Wahid Hasyim, Menteri Agama pertama Republik Indonesia, bersama sejumlah tokoh ulama, mengusulkan pembangunan masjid nasional sebagai bentuk syukur atas kemerdekaan Indonesia yang baru diperoleh. Pada 7 Desember 1954, didirikan Yayasan Masjid Istiqlal untuk merancang dan mengawasi pembangunan masjid megah ini.

Pembangunan masjid yang dimulai pada 1961 ini tidak hanya menjadi simbol agama, tetapi juga menjadi simbol kebersamaan antarumat beragama di Indonesia. Desain arsitektur masjid, yang dipimpin oleh Friedrich Silaban, seorang arsitek non-Muslim, mencerminkan nilai kebhinekaan dan keindahan Indonesia. Letaknya yang berseberangan dengan Gereja Katedral Jakarta juga memperlihatkan sikap saling menghargai dan toleransi antaragama di tanah air.

Makna “Istiqlal”: Kemerdekaan yang Diperjuangkan

Kata "Istiqlal" dalam bahasa Arab berarti "kemerdekaan". Nama ini menggambarkan perjuangan Indonesia untuk meraih kemerdekaan dari penjajahan, dan masjid ini menjadi hadiah simbolik untuk umat Islam di Indonesia yang telah memperoleh kebebasan setelah bertahun-tahun dijajah. Selain itu, masjid ini juga menandakan semangat persatuan dan toleransi dalam kehidupan beragama yang telah menjadi pondasi bangsa Indonesia sejak proklamasi kemerdekaannya.

Arsitektur Megah yang Menyimpan Makna Filosofis

Masjid Istiqlal bukan hanya megah dalam kapasitas, tetapi juga dalam keindahan desainnya. Dengan kemampuan menampung lebih dari 200.000 jamaah, masjid ini menjadi yang terbesar di Asia Tenggara dan yang keenam terbesar di dunia.

Bangunan utama masjid terdiri dari lima lantai dan dihiasi dengan marmer dan ornamen geometris, yang mencerminkan kesederhanaan dan kemegahan sekaligus. Kubah besar berdiameter 45 meter dan menara tunggal setinggi 96,66 meter menambah kemegahan masjid ini, yang semakin menegaskan kedudukannya sebagai simbol kebanggaan Indonesia.

Masjid ini juga memiliki nilai sejarah yang dalam. Sebelum menjadi lokasi masjid, tempat ini merupakan Taman Wilhelmina dan Benteng Prins Frederik yang berasal dari abad ke-19. Perubahan ini menunjukkan bagaimana sejarah Indonesia terus berkembang, dari masa penjajahan menuju kemerdekaan yang hakiki.

Peran Masjid Istiqlal di Era Modern

Sejak diresmikan pada 22 Februari 1978, Masjid Istiqlal tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga menjadi pusat kegiatan sosial, keagamaan, dan budaya. Banyak acara kenegaraan maupun internasional yang digelar di sini, menjadikannya simbol persatuan dan kemerdekaan Indonesia.

Selain itu, masjid ini juga menjadi tujuan wisata religi bagi wisatawan domestik maupun mancanegara yang ingin mengenal lebih jauh tentang sejarah dan kebudayaan Islam di Indonesia. Masjid Istiqlal memang lebih dari sekadar bangunan. Ia adalah simbol kemerdekaan, toleransi, dan semangat kebersamaan yang menyatukan umat beragama di Indonesia.

Tujuan Hari Istiqlal

Hari Istiqlal memiliki beberapa tujuan penting, antara lain untuk mengenang berdirinya Masjid Istiqlal, masjid terbesar di Indonesia yang terletak di Jakarta Pusat. Peringatan ini juga bertujuan untuk merayakan nilai-nilai yang terkandung dalam pembangunannya, yaitu semangat kebersamaan, toleransi antarumat beragama, dan kemerdekaan bangsa Indonesia.

Selain itu, Hari Istiqlal menjadi momen untuk memperkuat semangat persatuan di kalangan rakyat Indonesia, terlepas dari perbedaan agama, ras, dan budaya yang ada. Sebagai masjid nasional, Istiqlal diharapkan terus menjadi simbol kesatuan dan ketahanan bangsa dalam menghadapi tantangan zaman. (*)

KEYWORD :

Hari Istiqlal Peringatan hari Istiqlal Sejarah Masjid Istiqlal




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :