Sabtu, 22/02/2025 23:55 WIB

Sederet Tradisi Unik Menyambut Bulan Suci Ramadan di Dunia

Setiap negara memiliki cara unik dan khas dalam menyambut datangnya bulan suci ini.

Ilustrasi Tradisi Unik Menyambut Ramadan dari Berbagai Daerah di Indonesia di antaranya ada Nyadran di Jawa (Foto: Indonesia Travel)

Jakarta, Jurnas.com - Bulan Ramadan adalah waktu yang penuh berkah bagi umat Muslim di seluruh dunia. Selain sebagai bulan untuk beribadah, Ramadan juga menjadi momen untuk mempererat tali silaturahmi. Setiap negara memiliki cara unik dan khas dalam menyambut datangnya bulan suci ini. 

Dikutip dari Antara, berikut adalah beberapa tradisi Ramadan yang menarik dari berbagai belahan dunia, yang tidak hanya memperlihatkan keragaman budaya, tetapi juga nilai-nilai keagamaan yang mendalam. Beberapa tradisi tersebut terdapat mulai dari Indonesia hingga Yaman.

Di Indonesia tradisi menyambut bulan Ramadan ada yang diisi denga ziarah kubur, nyandra, padusan hingga munggahan. Tradisi ini di antaranya menjadi cara untuk menyambut bulan Ramadan serta untuk membersihkan diri secara fisik dan spiritual menjelang bulan suci.

Di Mesir, tradisi menyalakan lentera warna-warni atau Fanous sudah ada sejak masa Dinasti Fatimiyah, menjadi simbol kegembiraan saat Ramadan. Lentera ini masih menghiasi kota-kota di Mesir, memperindah malam-malam selama bulan suci.

Di Lebanon, suara tembakan meriam pada waktu berbuka puasa menjadi penanda waktu yang sangat dinanti. Tradisi ini dimulai pada era Kesultanan Ottoman dan masih dilakukan hingga kini di berbagai negara Timur Tengah.

Di Turki, penabuh genderang berkeliling untuk membangunkan umat Muslim saat sahur, memastikan mereka terbangun tepat waktu. Tradisi ini sudah berlangsung turun-temurun dan menjadi bagian dari atmosfer Ramadan di sana.

Di Pakistan, Chaand Raat adalah malam yang penuh kegembiraan bagi wanita yang membeli perhiasan dan menghiasi tubuh dengan henna. Pasar-pasar tetap buka hingga larut malam, menyambut Idul Fitri dengan meriah.

Di India, khususnya di Delhi, Seheriwalas adalah tradisi yang mengharuskan umat Muslim berkeliling pada pagi hari untuk membangunkan orang sahur. Suasana pagi yang khusyuk ini telah ada sejak lama, menghidupkan semangat Ramadan.

Qatar memiliki tradisi Garangao, di mana anak-anak mengenakan pakaian tradisional dan berkeliling mengumpulkan permen. Tradisi ini menciptakan suasana ceria dan mempererat solidaritas komunitas selama bulan suci.

Uni Emirat Arab menandai berbuka puasa dengan tembakan meriam, tradisi yang telah berlangsung berabad-abad. Ini menjadi momen yang ditunggu setiap harinya oleh umat Muslim di negara tersebut.

Bazar Ramadan di Malaysia menjadi tempat berkumpulnya keluarga dan teman-teman untuk berbuka puasa bersama. Beragam hidangan lezat yang ditawarkan membuat bazar ini menjadi tradisi yang sangat dinantikan.

Di Brunei Darussalam, tradisi tedarus melibatkan pembacaan Al-Qur`an bersama di masjid atau rumah tetangga. Ini adalah cara umat Muslim mempererat silaturahmi sembari meningkatkan pemahaman tentang Al-Qur`an.

Di Yaman, Qatayef adalah kue khas Ramadan yang selalu hadir di meja berbuka puasa. Kue ini, diisi dengan kacang atau keju, menjadi simbol kebersamaan dan kehangatan dalam keluarga.

Setiap negara memiliki cara tersendiri untuk merayakan bulan suci Ramadan, mencerminkan keberagaman budaya yang memperkaya pengalaman spiritual umat Muslim di seluruh dunia. Tradisi-tradisi ini membuat bulan Ramadan terasa lebih bermakna dan penuh kebersamaan.

KEYWORD :

Tradisi Menyambut Bulan Suci Ramadan Ramadan 2025 Puasa Ramadan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :