
Logo Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) - Ilustrasi Harlah IPNU (Foto: PCNUCilacap)
Jakarta, Jurnas.com - Setiap tanggal 24 Februari diperingati sebagai Hari Lahir atau Harlah Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), sebuah organisasi pelajar yang berdiri pada tahun 1954 di Semarang, Jawa Tengah. IPNU bukan hanya sebuah organisasi, tetapi juga menjadi wadah penting yang mendukung pengembangan potensi pelajar dengan nilai-nilai Islam Ahlussunnah wal Jama`ah serta berperan aktif dalam kehidupan sosial, politik, dan budaya Indonesia.
Asal Usul dan Sejarah Lahirnya IPNU
Dirangkum dari berbagai sumber, sejarah IPNU berawal dari keinginan para pelajar Nahdlatul Ulama (NU) untuk memiliki sebuah wadah yang khusus mewadahi aspirasi dan potensi mereka. Sebelum berdirinya IPNU, berbagai organisasi pelajar dengan latar belakang NU sudah mulai tumbuh di berbagai wilayah, seperti Tsamratul Mustafidin di Surabaya pada 1936, Persatoean Santri NO di 1939, hingga Ikatan Murid NO di 1945. Organisasi-organisasi lokal tersebut kemudian berkembang menjadi cikal bakal terbentuknya IPNU.
Pada 24 Februari 1954, dalam sebuah konferensi besar yang digelar di Semarang, para pelajar dari berbagai daerah sepakat untuk mendirikan Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU). Tokoh-tokoh penting dalam pendirian IPNU antara lain M. Syufjan Cholil, Mustahal, dan Abdul Goni Farida. Dari konferensi tersebut, Mohammad Tolchah Mansoer terpilih sebagai ketua umum pertama IPNU.
Ragam Peristiwa Sejarah 23 Februari di Indonesia
Sejak pertama kali berdiri, IPNU memiliki tujuan yang jelas untuk mengembangkan nilai-nilai Islam yang moderat dan mencetak generasi pelajar yang tidak hanya berilmu, tetapi juga berakhlak mulia.
Dengan asas Ahlussunnah wal Jama`ah, IPNU bertujuan untuk menegakkan dan menyebarkan ajaran Islam, serta menghimpun potensi pelajar yang berpaham Aswaja di seluruh Indonesia. Organisasi ini menerima anggota dari berbagai latar belakang pendidikan, tidak terbatas hanya pada pesantren atau sekolah NU, tetapi juga sekolah umum dan perguruan tinggi.
Di samping itu, IPNU juga berperan penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, baik dalam bidang agama Islam maupun pengetahuan umum. Melalui berbagai program, pelatihan, dan kegiatan sosial, IPNU terus mendorong anggotanya untuk berperan aktif dalam pembangunan bangsa dan negara.
Selama lebih dari tujuh dekade, IPNU terus berkembang, menyesuaikan diri dengan dinamika zaman. Pada tahun 1967, IPNU secara resmi menjadi badan otonom di bawah naungan NU, yang semakin mengokohkan posisinya dalam struktur organisasi NU.
Seiring dengan perubahan zaman, IPNU juga mengalami transformasi, salah satunya terjadi pada tahun 1988, saat organisasi ini berubah nama dari Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama menjadi Ikatan Putra Nahdlatul Ulama, sebagai respons terhadap perubahan sosial dan politik yang terjadi saat itu.
Perubahan tersebut juga merupakan langkah strategis untuk mengakomodasi kebutuhan pemuda NU yang lebih luas, tidak hanya terbatas pada kalangan pelajar, tetapi juga melibatkan generasi muda NU yang lebih aktif dalam kehidupan sosial dan politik.
Memasuki usia ke-71 pada 2025, IPNU terus berkomitmen untuk menjadi wadah yang relevan bagi pelajar dan pemuda NU. Hari Lahir IPNU yang diperingati setiap 24 Februari menjadi momen untuk merefleksikan perjalanan panjang organisasi ini serta memperkuat tekad untuk terus berkontribusi dalam menciptakan generasi muda yang beriman, berilmu, berakhlak mulia, serta peduli terhadap masa depan bangsa. (*)
KEYWORD :Harlah IPNU Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama Sejarah Lahirnya IPNU