
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama Anggota Komisi III DPR Fraksi NasDem, Rudianto Lallo usai rapat kerja. (Foto: Dok. Ist)
Jakarta, Jurnas.com - Langkah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyikapi lagu `Bayar Bayar Bayar` karya grup band punk Sukatani diacungi jempol Anggota Komisi III DPR RI, Rudianto Lallo.
Politikus NasDem ini menegaskan bahwa sikap yang ditunjukkan Kapolri dengan mengajak personel band tersebut menjadi duta polisi sangat arif dan bijaksana. Begitu pula dengan Pernyataan Kapolri bahwa polisi tidak anti kritik.
"Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah menunjukkan sikap arif dan bijaksana dalam menyikapi lagu `Bayar Bayar Bayar` karya grup band Sukatani, di mana lirik lagu tersebut berisi kritik yang sangat tajam terhadap polisi. Saya salut dengan sikap Kapolri," kata Rudianto Lallo saat dihubungi di Jakarta, Senin (24/2).
Ketua Kelompok Fraksi (Kapoksi) Partai Nasdem di Komisi III DPR ini menekankan, seluruh Polda beserta jajaran di bawahnya dan para personel Polri haruslah mencontoh dan meneladani sikap Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam menyikapi kritik apapun bentuknya. Bagi Rudi, tidak boleh ada lagi Polda atau pejabat/personel Polri yang antikritik.
"Sikap arif dan bijaksana Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam menyikapi kritik harus jadi contoh, harus diteladani semua personel dan unit di Polri dari level Mabes Polri sampai level terendah di Polsek," ungkapnya.
Menurut Rudi, kritik yang terkandung dalam lagu `Bayar Bayar Bayar` karya grup band Sukatani seharusnya juga menjadi pengingat bagi Polri secara institusi maupun bagi para personel Kepolisian untuk berbenah.
Selain itu, Rudi mendukung langkah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang berencana menjadikan band Sukatani sebagai duta Polri.
"Pernyataan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang menyatakan bahwa Polri terbuka menerima kritik untuk evaluasi perbaikan Polri yang kemudian Kapolri ingin menjadikan band Sukatani sebagai juri atau band duta untuk Polri patut kita dukung bersama. Pernyataan ini jelas sekali juga merupakan bentuk dukungan Kapolri kepada band Sukatani dalam berkarya," tegasnya.
Rudi melanjutkan, Komisi III DPR sebagai mitra kerja Polri tentu akan terus mengingatkan Polri untuk tetap terbuka dan tidak bersikap represif jika ada kritik dari masyarakat termasuk dari kalangan musisi atau seniman atau grup band.
Rudi pun menyayangkan sikap Polda Jawa Tengah melalui oknum personel Subdit I Ditressiber yang melakukan klasifikasi atau permintaan keterangan kepada dua personel band Sukatani yaitu Syifa Al Lufti alias Alectroguy dan Novi Citra alias Twister Angel.
"Seharusnya Polda Jawa Tengah tidak serta merta bersikap represif, apalagi diduga cenderung bersikap intimidatif kepada dua personel band Sukatani, sehingga mereka minta maaf dan menarik lagu `Bayar Bayar Bayar` dari semua platform. Bahkan, Novi Citra yang berprofesi sebagai guru itu dipecat dengan dugaan akibat ada surat dari pihak Polda Jawa Tengah ke pihak sekolah. Cara-cara represif dan intimidatif seperti ini tidak boleh lagi terus terulang," ujar Rudi.
Terakhir, Rudi mendukung upaya Divisi Profesi dan Pengamanan (Divpropam) Polri yang langsung melakukan pemeriksaan terhadap oknum personel Subdit I Ditressiber yang melakukan klasifikasi atau permintaan keterangan kepada dua personel band Sukatani. Rudi mendorong Divpropam Polri agar memberikan sanksi tegas kepada oknum-oknum tersebut.
"Semua oknum yang diduga terlibat melakukan intimidasi harus ditindak dan diberikan sanksi tegas. Proses pemeriksaannya juga harus transparan," demikian kata Legislator Dapil Sulawesi Selatan (Sulsel) I ini.
KEYWORD :
Warta DPR Komisi III NasDem Rudianto Lallo Kapolri Listyo Sigit Prabowo Sukatani