
Anggota Komisi VIII DPR, Mafirion (Foto: Ist)
Jakarta, Jurnas.com - Anggota Komisi XIII DPR RI, Mafirion, meminta Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas) menghapus visa tinggal bagi warga negara asing (WNA).
Menurut legislator Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut, izin tinggal kunjungan selama ini kerap kali disalahgunakan oleh para WNA untuk bekerja di Indonesia.
"Kalau izin tinggal kunjungan ini digunakan untuk bekerja, kita tidak bisa seleksi. Jangan-jangan, mereka inilah yang sebenarnya nambang di Kalimantan, Sulawesi, ada di beberapa tempat mungkin juga di Aceh, di Riau, ini harus dilihat betul," kata Mafirion dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Ditjen Imigrasi di Gedung DPR, Jakarta, pada Selasa (25/2).
"Kalau tidak memberikan arti apa-apa dan menimbulkan masalah, saya pikir izin tinggal kunjungan ini ditutup saja. Dalam jangka panjang saya lihat ini akan jadi masalah," dia menambahkan.
Mafirion mencontohkan Kantor Wilayah Imigrasi Bali selama dua bulan terakhir telah mengeluarkan izin tinggal kunjungan untuk 11.667 WNA. Tak menutup kemungkinan jumlahnya akan kian meningkat tahun ini.
"Kami meminta Ditjen Imigrasi untuk selektif dalam memberikan izin tinggal kunjungan, karena ada indikasi ini digunakan untuk bekerja di Indonesia. Kalau ada perusahaan pekerjanya 50 orang, 25 orang urus IMTA, RPTKA, tapi sisanya mereka datangkan," ujar dia.
Selanjutnya, Mafirion juga mendorong Kemenimipas menyediakan informasi detail mengenai data izin tinggal kunjungan di Indonesia, termasuk asal negara WNA berasal.
"Kalau negaranya China, berarti ini berarti mereka jadi tenaga kerja ilegal di sini menggunakan visa tinggal kunjungan," dia menambahkan.
KEYWORD :Mafirion Komisi XIII Visa Tinggal DPR RI