Rabu, 26/02/2025 00:06 WIB

Unika Atma Jaya Terus Dorong Penguatan Toleransi Beragama

Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya terus mendorong penguatan toleransi beragama di Indonesia.

Kolokium dan Bedah Buku di Unika Atma Jaya Kampus Semanggi (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya terus mendorong penguatan toleransi beragama di Indonesia. Salah satunya melalui kegiatan Kolokium dan Bedah Buku `Salve Peregrinans Spei!` di Kampus Unika Atma Jaya Semanggi, pada Selasa (25/2).

Kegiatan yang bekerja sama dengan Frans Seda Foundation tersebut juga menjadi salah satu rangkaian peringatan Lustrum XIII Atma Jaya, dan merefleksikan kunjungan apostolik Paus Fransiskus ke Indonesia (3-6 September 2024) yang menekankan iman, persaudaraan, dan bela rasa, sebagaimana diuraikan dalam buku yang merangkum perspektif 33 tokoh Islam Indonesia terhadap kunjungan tersebut.

Menteri Agama (Menag) Prof. Nasarudin Umar yang hadir sebagai keynote speaker menyoroti tantangan dalam membangun harmoni antar umat beragama di Indonesia di tengah situasi yang tidak menentu.

"Tantangan kita saat ini adalah bagaimana menciptakan ruang yang semakin mempererat hubungan antarumat beragama, bukan justru menjauhkan," kata Menteri Nasarudin.

"Kurikulum pendidikan yang kami rancang bertujuan untuk membentuk generasi anak bangsa yang memiliki pemahaman agama tanpa disusupi ajaran kebencian," dia menambahkan.

Kunjungan Paus Fransiskus pada 2024 lalu menekankan upaya membangun kesadaran akan pentingnya makna toleransi, dialog, dan perjumpaan lintas iman, serta semangat untuk membangun perdamaian di tengah masyarakat Indonesia yang beragam.

Staf Ahli Menteri Pendidikan Dasar & Menengah Bidang Regulasi, dan Hubungan Antar Lembaga, Prof. Dr H. Biyanto, M.Ag menyampaikan apresiasi kepada penyelenggara dan para penulis buku yang telah menjadi jembatan membangun forum persaudaraan serta harmoni keberagaman.

"Semoga gagasan yang tertuang dalam buku ini dapat menginspirasi banyak orang dan semakin memperkuat persaudaraan. Silaturahmi yang terjalin melalui kolokium ini diharapkan terus berlanjut, membuka ruang dialog yang lebih luas, serta memperkokoh kebersamaan dalam keberagaman," ujar Biyanto.

Hal senada disampaikan Rektor Unika Atma Jaya, Prof. Dr. dr. Yuda Turana. Dia mengatakan pertemuan ini merupakan sarana untuk membangun satu jembatan penghubung yang berkaitan dengan nilai-nilai universal, baik cinta kasih, perdamaian, dan solidaritas.

"Momentum ini juga merupakan kesempatan yang sangat istimewa untuk mengedepankan nilai-nilai universal yang menjadi dasar kehidupan bersama untuk membangun masa depan yang lebih harmonis bagi seluruh masyarakat Indonesia," kata Prof. Yuda.

Ketua Presidium Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, OSC, menambahkan bahwa kolokium kali ini merupakan momen penting untuk membangun berbagai jembatan persaudaraan.

Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia menjadi pengingat tentang pentingnya dialog lintas iman, solidaritas, dan bela rasa. Oleh karena itu, perlu dipastikan semangat tersebut harus terus dihidupi dan dapat memberikan dampak nyata untuk kebersamaan dan keadilan sosial di Indonesia.

Sementara itu, Managing Director Frans Seda Foundation, Stefanus Ginting, berharap forum ini khususnya sesi diskusi bedah buku dapat semakin mendalami peristiwa bersejarah kedatangan Paus Fransiskus sekaligus menjadi momen penuh rahmat dengan semangat persaudaraan sejati, kemanusiaan, keadilan sosial, dan yang terpenting menjunjung Indonesia damai.

KEYWORD :

Unika Atma Jaya Paus Fransiskus Toleransi Beragama




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :