
Ilustrasi - Bulan Puasa Ramadan (Foto: Pexels/PNW Production)
Jakarta, Jurnas.com - Ramadhan selalu menjadi momen yang dinantikan oleh umat Muslim. Selain menjadi waktu untuk memperbaiki ibadah, bulan ini juga membawa perubahan pada pola makan yang mempengaruhi kesehatan tubuh. Meskipun banyak aktivitas yang menyenangkan di bulan ini, pola makan yang tidak terjaga dengan baik dapat memicu berbagai masalah kesehatan.
Selama berpuasa, tubuh akan mengalami perubahan yang cukup signifikan. Jika pola makan tidak dijaga dengan bijak, masalah kesehatan seperti gangguan pencernaan hingga dehidrasi bisa muncul, seperti dikutip dari RS Bunda Group. Meskipun berpuasa tidak menyebabkan masalah jika kita memperhatikan kebersihan makanan dan mengatur pola makan dengan baik, godaan makanan yang lezat saat berbuka bisa mempengaruhi tubuh jika tidak dikendalikan.
Gastritis atau peradangan lambung adalah salah satu masalah yang sering muncul di bulan Ramadhan, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat maag. Berpuasa mengharuskan tubuh beradaptasi dengan perubahan jam makan.
Tips Tetap Produktif Selama Puasa Ramadan
Karena itu, sangat penting untuk berbuka tepat waktu dan memilih makanan yang tepat, menghindari makanan yang terlalu asam atau pedas. Selain itu, minuman yang terlalu asam juga dapat memperburuk kondisi lambung.
Sembelit menjadi masalah lain yang sering dialami. Beragam jajanan khas Ramadhan mungkin menggoda, namun banyak di antaranya yang mengandung sedikit serat. Jika konsumsi serat dari sayuran dan buah rendah, sembelit bisa menjadi masalah. Kurangnya cairan juga menjadi penyebab umum, jadi penting untuk cukup minum air dan mengonsumsi makanan yang kaya serat selama berbuka dan sahur.
Dehidrasi menjadi masalah besar saat berpuasa, terutama jika asupan cairan tidak cukup. Setelah berpuasa seharian, rasa lapar sering kali menjadi fokus utama, dan kita sering lupa untuk memperhatikan asupan cairan.
Padahal, kebutuhan cairan harian orang dewasa sekitar 2 liter atau 8 gelas air. Untuk itu, pastikan untuk minum air yang cukup saat berbuka, sahur, dan sebelum tidur. Bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit tertentu, seperti gagal ginjal atau jantung, penting untuk berkonsultasi dengan dokter tentang pembatasan cairan yang diperlukan.
Hipoglikemia, atau gula darah rendah, juga bisa terjadi saat berpuasa karena tubuh kekurangan pasokan gula yang biasa didapat dari makanan. Agar tetap bugar selama berpuasa, penting memilih makanan yang tepat, terutama yang mengandung karbohidrat kompleks dan protein, yang dapat menjaga kadar gula darah tetap stabil.
Sakit kepala adalah keluhan umum lainnya yang sering dialami saat berpuasa. Penyebabnya bisa bermacam-macam, dari dehidrasi hingga penurunan kadar gula darah. Untuk mencegahnya, pastikan memilih makanan yang tepat dan memperhatikan asupan cairan yang cukup. Istirahat yang cukup juga sangat penting agar tubuh tidak kelelahan dan dapat menjalani puasa dengan nyaman.
Untuk menjaga kesehatan tubuh selama Ramadhan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, makan dengan teratur dan hindari berlebihan. Jangan lupa untuk menjaga kualitas makanan dengan memilih yang kaya serat dan nutrisi.
Pastikan juga untuk cukup minum air putih sepanjang malam dan sahur. Selain itu, tidur yang cukup sangat penting untuk mendukung kesehatan tubuh dan menjaga energi selama berpuasa. Jika Anda memiliki riwayat penyakit tertentu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter agar puasa bisa dilakukan dengan lebih nyaman dan aman.
Dengan pola makan yang sehat, asupan cairan yang cukup, serta istirahat yang cukup, Anda bisa menjalani bulan Ramadhan dengan lancar tanpa gangguan kesehatan.
KEYWORD :Penyakit Puasa Ramadan Kesehatan Gaya Hidup Bulan Ramadhan