Jum'at, 28/02/2025 02:40 WIB

Menurut Penelitian Terbaru, Mengasuh Anak Bisa Bikin Otak Awet Muda

Banyak orang beranggapan bahwa stres akibat mengasuh anak dapat merusak kesehatan otak dalam jangka panjang. Namun, penelitian terbaru justru menunjukkan sisi positif lain dari pengasuhan anak, yaitu dapat membantu menjaga otak tetap awet muda

Ilustrasi - Penelitian terbaru menunjukkan bahwa parenting atau proses pengasuhan anak bisa membantu menjaga otak lebih muda atau awet muda (Foto: Pexels/Vidal Balielo Jr)

Jakarta, Jurnas.com - Menjadi orangtua memang tak pernah mudah. Parenting atau proses pengasuhan anak bisa penuh dengan tantangan emosional, kurang tidur, serta beban mental yang terkadang menguras tenaga.

Banyak orang beranggapan bahwa stres akibat mengasuh anak dapat merusak kesehatan otak dalam jangka panjang. Namun, penelitian terbaru justru menunjukkan sisi positif lain dari pengasuhan anak, yaitu dapat membantu menjaga otak tetap awet muda.

Penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan dari Rutgers Health dan Yale University menunjukkan bahwa menjadi orangtua dapat memicu perubahan signifikan pada konektivitas otak. Menariknya, perubahan ini justru semakin kuat dengan setiap tambahan anak.

Temuan tersebut menunjukkan bahwa pengasuhan anak, bukan hanya masa kehamilan, turut berperan dalam memperkuat fungsi otak. Avram Holmes, profesor psikiatri di Robert Wood Johnson Medical School, menjelaskan, "Wilayah otak yang mengalami penurunan konektivitas seiring bertambahnya usia, justru menunjukkan peningkatan konektivitas setelah seseorang memiliki anak."

Penelitian yang dipublikasikan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences ini menggunakan pemindaian otak dan data keluarga dari UK Biobank, sebuah sumber data biomedis besar yang memberikan wawasan tentang saluran komunikasi antar wilayah otak. Fokus penelitian ini adalah pada area otak yang bertanggung jawab terhadap gerakan, persepsi sensori, dan hubungan sosial.

Hasilnya? Orangtua, terutama mereka yang memiliki lebih banyak anak, menunjukkan konektivitas yang lebih kuat pada jaringan otak yang vital ini. Koneksi ini memperkuat kemampuan otak dalam mengontrol gerakan, merasakan, serta berhubungan dengan orang lain.

Pengaruh Pengasuhan terhadap Komunikasi Otak

Salah satu efek penuaan yang umum adalah menurunnya komunikasi antar wilayah otak. Penurunan ini dapat mempengaruhi kemampuan motorik, persepsi sensori, dan kemampuan kognitif. Namun, studi ini menunjukkan bahwa pengasuhan anak dapat melawan efek tersebut. Semakin banyak anak yang diasuh, semakin kuat konektivitas yang terjalin dalam otak orangtua.

Holmes menambahkan, “Kami melihat pola perubahan fungsional yang luas, di mana semakin banyak anak yang diasuh, semakin meningkat konektivitas otak di jaringan somatosensorik dan motorik.” Hal ini menunjukkan bahwa keterlibatan fisik dan mental yang konstan dalam mengasuh anak bisa memperkuat hubungan antar jaringan otak seiring berjalannya waktu.

Lebih Banyak Anak, Lebih Banyak Manfaat untuk Otak?

Temuan ini juga menantang pandangan umum bahwa pengasuhan anak hanya berujung pada kelelahan dan beban kognitif. Sebaliknya, penelitian ini menyarankan bahwa pengalaman mengasuh anak sebenarnya dapat memberi manfaat bagi kesehatan otak jangka panjang. Setiap tambahan anak tampaknya memberikan perubahan yang lebih besar pada konektivitas otak orangtua.

Holmes menyatakan, "Lingkungan pengasuhan, bukan hanya kehamilan, tampaknya sangat berpengaruh, karena kami melihat efek ini pada ibu maupun ayah." Ini menunjukkan bahwa tuntutan mental dan fisik dari pengasuhan anaklah yang memicu perubahan konektivitas otak.

Pengaruh Interaksi Sosial terhadap Kesehatan Otak

Selain itu, orangtua yang terlibat dalam penelitian ini juga menunjukkan tingkat konektivitas sosial yang lebih tinggi. Mereka memiliki jaringan sosial yang lebih luas dan lebih sering mengunjungi keluarga. Interaksi sosial memang diketahui memiliki dampak positif bagi kesehatan otak karena memberikan rangsangan mental dan kesejahteraan emosional.

Namun, penting untuk dicatat bahwa partisipan dalam studi ini sebagian besar berasal dari Inggris, sehingga hasil ini mungkin tidak sepenuhnya berlaku di seluruh dunia.

Kesehatan Otak dan Dukungan Sosial

Salah satu pesan penting dari penelitian ini adalah bahwa manfaat kesehatan otak tersebut tidak hanya terbatas pada mereka yang memiliki anak. Pentingnya dukungan sosial dan koneksi antarpribadi menjadi sorotan utama. Holmes menambahkan, "Jika yang kami temukan adalah hubungan antara interaksi sosial yang lebih banyak dengan peningkatan jumlah anak dalam hidup seseorang, maka hal ini menunjukkan bahwa individu yang tidak memiliki anak juga bisa mendapatkan manfaat serupa melalui keterlibatan dalam kegiatan pengasuhan atau membangun hubungan sosial yang dekat."

Pesan ini memberikan harapan bagi mereka yang tidak memiliki anak: manfaat kesehatan otak dapat dicapai melalui kegiatan yang melibatkan perawatan, bimbingan, atau membangun hubungan sosial yang erat.

Parenting sebagai Pengalaman yang Mental-enriching

Penelitian ini membuktikan bahwa pengasuhan anak lebih dari sekadar sumber stres. Meskipun tantangan yang dihadapi dalam mengasuh anak tak bisa dipungkiri, manfaat jangka panjangnya mungkin meliputi otak yang lebih aktif dan lebih terhubung.

Dengan temuan ini, kita semakin memahami bahwa pengasuhan anak tidak hanya bermanfaat bagi perkembangan anak itu sendiri, tetapi juga untuk menjaga otak orangtua tetap awet muda. Sebagai sebuah proses yang terus berlangsung, pengasuhan anak membuka jalan untuk kesehatan otak yang lebih baik di masa mendatang.

Sumber: Earth.com

KEYWORD :

Parenting Bikin otak awet muda Mengasuh Anak Kesehatan Otak Awet Muda




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :