
Ilustrasi - Peringatan Hari Penegakan Kedaulatan Negara (Foto: Pexels/Irgi Nur Fadil)
Jakarta, Jurnas.com - Hari Penegakan Kedaulatan Negara, yang diperingati setiap 1 Maret, menjadi sebuah momen penting untuk mengenang perjalanan panjang bangsa Indonesia dalam mempertahankan kedaulatan dan kemerdekaannya. Tanggal ini bukan hanya sekadar mengenang sejarah, tetapi juga untuk meneguhkan kembali semangat perjuangan dalam menjaga kedaulatan bangsa di tengah tantangan zaman.
Penetapan 1 Maret sebagai Hari Penegakan Kedaulatan Negara di Indonesia diresmikan melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 2 Tahun 2022 yang ditandatangani oleh Presiden ke-7 RI Joko Widodo pada 24 Februari 2022. Dalam Keppres tersebut, disebutkan bahwa peringatan ini untuk mengenang peristiwa bersejarah yang terjadi pada 1 Maret 1949, saat bangsa Indonesia mempertahankan kedaulatan negara dari agresi Belanda.
"Menetapkan tanggal 1 Maret sebagai Hari Penegakan Kedaulatan Negara," demikian bunyi Diktum Kesatu Keppres tersebut dikutip dari laman resmi Setkab. Meskipun demikian, peringatan ini bukanlah hari libur, sebagaimana ditegaskan dalam Diktum Kedua Keppres. Keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan sejumlah aspek, terutama untuk memperkuat kesadaran masyarakat terhadap nilai-nilai sejarah perjuangan bangsa yang tak kenal lelah dalam menghadapi ancaman eksternal.
Peringatan Hari Penegakan Kedaulatan Negara erat kaitannya dengan peristiwa bersejarah Serangan Umum 1 Maret 1949. Pada hari itu, Tentara Nasional Indonesia (TNI) melancarkan serangan besar-besaran ke kota Yogyakarta yang kala itu menjadi ibu kota Republik Indonesia.
Serangan tersebut memiliki tujuan strategis, yaitu untuk menunjukkan kepada dunia internasional bahwa Indonesia masih berdiri teguh sebagai negara yang merdeka dan berdaulat meskipun menghadapi tekanan besar dari Belanda yang berusaha merebut kembali wilayah Indonesia pasca-perang dunia kedua.
1 Maret Ditetapkan Hari Kedaulatan, Ketua DPD Apresiasi Inisiasi Sri Sultan Hamengkubuwono X
Mengutip laman resmi Setkab, Serangan Umum 1 Maret 1949 dipimpin oleh Panglima Besar Jenderal Soedirman dan digerakkan oleh Presiden Soekarno serta Wakil Presiden Mohammad Hatta, dengan dukungan dari TNI, Polri, dan berbagai laskar perjuangan rakyat. Peristiwa ini menjadi tonggak sejarah karena berhasil membuktikan bahwa kedaulatan Indonesia tetap dipertahankan meskipun dalam kondisi yang sangat sulit.
Hari Penegakan Kedaulatan Negara bukan hanya mengenang peristiwa sejarah, tetapi juga untuk mengingatkan kita akan pentingnya menjaga kedaulatan negara di masa kini. Kedaulatan negara adalah hak untuk menentukan nasib sendiri tanpa campur tangan pihak luar, sebuah hak yang telah diperjuangkan dengan begitu banyak pengorbanan.
Dalam konteks modern, kedaulatan negara tidak hanya berhenti pada batas-batas geografis, tetapi juga mencakup kebebasan politik, ekonomi, dan bahkan kedaulatan di dunia maya. Di tengah ancaman global seperti terorisme, ideologi radikal, perdagangan ilegal, dan ancaman siber, kita perlu terus memperkuat kedaulatan negara dengan semangat yang sama seperti para pahlawan kita dahulu.
Peringatan Hari Penegakan Kedaulatan Negara juga menjadi pengingat pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa. Hal ini sejalan dengan tujuan untuk memperkokoh kepribadian bangsa Indonesia yang pantang menyerah, patriotik, rela berkorban, berjiwa nasional, dan berwawasan kebangsaan.
Peringatan ini tidak hanya untuk mengenang sejarah, tetapi juga untuk memperkuat tekad kita untuk terus menjaga dan mempertahankan kedaulatan negara, baik di dalam negeri maupun di dunia internasional.
KEYWORD :Hari Penegakan Kedaulatan Negara Peringatan Hari Penegakan Kedaulatan 1 Maret