
Anggota Komisi XIII DPR RI, Ahmad Iman Sukri (Foto: Ist)
Jakarta, Jurnas.com - Anggota Komisi XIII DPR RI, Ahmad Iman Sukri, menanggapi kaburnya Penihas Heluka alias Kopi Tua Heluka, pimpinan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Yahukimo, dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Wamena bersama enam rekannya.
Iman meminta pemerintah, melalui aparat keamanan, untuk terus melakukan pengejaran dan menangkap kembali para narapidana. Selain itu, dia juga mendesak adanya penyelidikan tuntas terkait penyebab insiden kaburnya pimpinan KKB tersebut.
"Kejadian ini sangat memprihatinkan dan menunjukkan adanya celah keamanan yang serius di lapas Wamena. Pemerintah harus bertindak cepat dan mengungkap akar permasalahan yang menyebabkan mereka bisa kabur," kata legislator Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu dalam keterangannya, pada Minggu (2/3).
Iman menilai, kaburnya Heluka dan enam rekannya bukan hanya masalah keamanan lapas, tetapi juga berpotensi mengancam stabilitas keamanan di wilayah Papua, khususnya Yahukimo.
Heluka, yang merupakan pimpinan KKB Yahukimo, sebelumnya divonis 13 tahun penjara atas keterlibatannya dalam pembunuhan aparat keamanan. "Ini bukan narapidana biasa. Dia memiliki jaringan dan pengaruh yang bisa membahayakan masyarakat jika tidak segera ditangkap," ujar dia.
Lebih lanjut, Iman meminta pemerintah untuk mengevaluasi sistem keamanan di seluruh lapas di Indonesia, khususnya di daerah rawan seperti Papua. Menurut dia, insiden ini menunjukkan bahwa ada kelemahan dalam pengawasan dan prosedur keamanan di Lapas Wamena.
"Harus ada audit menyeluruh terhadap sistem keamanan lapas. Jangan sampai kejadian serupa terulang di masa depan," dia menambahkan.
Sukri juga mengapresiasi upaya Satgas Damai Cartenz yang telah berhasil menangkap kembali WK (28), satu dari tujuh narapidana yang kabur. Namun, dia mendorong agar upaya pengejaran terhadap enam pelarian lainnya, termasuk Heluka, terus diintensifkan.
"Diharapkan, masyarakat juga berpartisipasi dengan memberikan informasi jika mengetahui keberadaan para pelarian tersebut," kata Iman.
Diketahui, Heluka dan enam rekannya kabur dari Lapas Wamena pada Selasa (25/2) dengan cara membobol pagar pertama menggunakan tang potong dan memanjat pagar kedua menggunakan tali yang diikatkan pada kawat duri.
KEYWORD :Ahmad Iman Sukri Pimpinan KKB Lapas Wamena DPR RI