Senin, 03/03/2025 23:20 WIB

Kisah Nabi Muhammad SAW Pertama Kali Menjalankan Puasa Ramadan

Puasa Ramadan pertama kali diwajibkan pada tahun kedua Hijriah atau tahun 624 Masehi, tepatnya setelah Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah

Ilustrasi - Puasa Ramadan pertama kali diwajibkan pada tahun kedua Hijriah atau tahun 624 Masehi, tepatnya setelah Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah (Foto: NU Online)

Jakarta, Jurnas.com - Puasa Ramadan merupakan ibadah yang wajib dijalankan oleh umat Muslim selama sebulan penuh saat bulan Ramadan. Namun, bagaimana Rasulullah SAW pertama kali menjalankan puasa Ramadan? Kisah ini tidak hanya menggambarkan kewajiban ibadah, tetapi juga teladan yang dapat diambil untuk kehidupan sehari-hari.

Mengutip laman Nahdlatul Ulama, puasa Ramadan pertama kali diwajibkan pada tahun kedua Hijriah atau tahun 624 Masehi, tepatnya setelah Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah. Sebelumnya, umat Islam berpuasa wajib sepeprti umat-umat terdahulu pada 10 Muharram atau Hari Asyura.

Namun, setelah hijrah, Allah menurunkan wahyu yang mengubah kebiasaan ini menjadi kewajiban berpuasa selama bulan Ramadan. Wahyu tersebut datang dalam Surah Al-Baqarah ayat 183.

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ
“Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS Al-Baqarah:183)

Menurut TRT World seperti dilansir Haibunda, Ramadhan pertama kali terjadi pada bulan Maret, di tengah musim semi, di saat suhu di Semenanjung Arab termasuk Madinah berada kondisi yang sejuk.

Pada bulan Ramadan pertama, umat Islam dihadapkan pada tantangan baru, yakni berpuasa sebulan penuh. Meskipun berpuasa bukan hal yang asing bagi masyarakat Arab, tetapi puasa Ramadan membutuhkan penyesuaian fisik dan mental.

Nabi Muhammad SAW pun menunjukkan keteguhan dan kesabaran luar biasa dalam menjalani ibadah puasa. Beliau menjadi teladan sempurna dalam menghadapi ujian puasa dengan penuh keimanan dan kesabaran. Lantas mengapa puasa menjadi kewajiban bagi umat Islam dan umat-umat terdahulu? 

Manusia memiliki kebebasan bertindak memilih dan memilah aktivitasnya, termasuk dalam hal ini, makan, minum, dan berhubungan seks. Kebutuhan-kebutuhan tersebut dari zaman dulu hingga sekarang menjadi tantangan manusia dalam kehidupan. Sebab, hal itu mempengaruhi sisi-sisi kehidupan lainnya sehingga berpuasa adalah ibadah yang tepat.

Pada awalnya umat Islam diwajibkan berpuasa sampai waktu maghrib. Setelah berbuka mereka masih diperbolehkan makan, minum, dan melakukan hubungan seks suami-istri hingga kemudian melakukan shalat Isya dan tidur. 

Setelah melakukan shalat Isya dan tidur, mereka tidak diperbolehkan lagi untuk makan, minum, atau berhubungan seks hingga tiba saatnya waktu berbuka. Namun, praktik ini benar-benar menyulitkan umat Islam sehingga tidak sedikit yang melanggar larangan tersebut. 

Lalu, Allah SWT menurunkan sebuah ayat yang dijelaskan dalam QS Al-Baqarah ayat 187 yang menyatakan, umat Islam diperbolehkan makan, minum, dan berhubungan intim dengan para istrinya sepanjang malam bulan puasa hingga terbit fajar. Tentu saja ayat tersebut disambut gembira oleh umat Islam kala itu sembari memanjatkan syukur atas kasih sayang Allah SWT.

Puasa Ramadan mengajarkan umat Islam tentang pentingnya kesabaran, konsistensi, dan ketakwaan. Nabi Muhammad SAW menunjukkan melalui ibadah puasa bahwa ikhlas kepada Allah adalah kunci utama dalam menghadapi segala ujian.

Kisah pertama kali Nabi Muhammad SAW menjalankan puasa Ramadan menjadi pelajaran hidup yang tak lekang oleh waktu. Keimanan dan keteladanan beliau memberikan inspirasi bagi umat Muslim untuk tetap sabar dan konsisten dalam menjalani ibadah.

Ramadan bukan sekadar menahan lapar dan haus, tetapi kesempatan untuk memperbaiki diri. Semoga kita bisa mengambil hikmah dari teladan Nabi Muhammad SAW untuk meningkatkan kualitas ibadah dan ketakwaan kepada Allah SWT.

Wallohu`alam

KEYWORD :

Kisah Nabi Muhammada SAW Puasa Ramadan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :