
Wakil Ketua Komisi I DPR, Dave Laksono. (Foto: Parlementaria)
Jakarta, Jurnas.com - Kalangan dewan mengecam keputusan Israel yang mengumumkan penghentian masuknya semua pasokan bantuan ke Jalur Gaza, Palestina.
Wakil Ketua Komisi I DPR Dave Laksono menegaskan Israel seharusnya dapat mengedepankan kemanusiaan.
"Upaya kemanusiaan tetap wajib kita utamakan demi keberlangsungan hidup khalayak manusia banyak di Gaza. Melalui segala macam jalur diplomasi kita tetap upayakan agar tercapai tujuan utama kita," ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (3/3).
Politikus Golkar itu mengaku belum mengetahui keberadaan WNI tidak di Gaza. Untuk itu, Dave mendorong Kementerian Luar Negeri (Kemlu) untuk bergerak cepat memastikan hal tersebut.
Anggota DPR Minta Pelaksanaan PSU Ditinjau Ulang
"Bilamana masih ada WNI, kewajiban Kemlu tentunya untuk evakuasi mereka semua," ujarnya.
Sebelumnya, Israel mengumumkan penghentian masuknya semua barang dan pasokan ke Jalur Gaza, Palestina. Hal itu dilakukan untuk menekan Hamas agar menerima proposal perpanjangan gencatan senjata yang diajukan Amerika Serikat (AS).
Kantor Perdana Menteri Israel tidak memerinci keputusan tersebut. Tetapi, Israel memperingatkan tentang `konsekuensi tambahan` jika Hamas tidak menerima apa yang Israel katakan sebagai proposal AS untuk perpanjangan gencatan senjata.
Selain itu, Israel tidak menjelaskan apakah pasokan bantuan telah dihentikan sepenuhnya atau sebagian. Fase pertama gencatan senjata Israel-Hamas, yang mencakup lonjakan bantuan kemanusiaan, berakhir pada Sabtu, 1 Maret 2025.
Hampir seluruh wilayah Gaza berbatasan langsung dengan daerah yang dikuasai Israel. Hanya perbatasan di Rafah yang berbatasan dengan Mesir.
KEYWORD :
Warta DPR Golkar Komisi I Dave Laksono Israel Gaza