
Menteri Perdagangan Budi Santoso. Foto: elshinta
Jakarta, Jurnas.com - Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan mempersiapkan strategi khusus untuk menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok selama bulan Ramadan dan menjelang Hari Raya Idulfitri.
Hal itu sebagaimana diutarakan Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (3/3).
"Sampai sekarang harga relatif memang ada beberapa naik, yang naik agak tinggi sekitar 23 persen itu kan cabe rawit, harganya rata-rata per hari ini Rp 81.700 harga acuan Rp 57.000," kata dia.
"Kami sudah komunikasi dengan produsen di Magelang, kemudian di Jawa Timur, dan di Sulawesi, memang musim hujan ini jadi pasokan menjadi berkurang. Tapi, mudah-mudahan harga segera turun kembali," sambung Budi.
Terkait dengan Minyakita, menurut Budi, produsen sepakat akan memasok dua kali lipat di pasaran sehingga diharapkan harga dapat segera turun.
"Kami sudah ketemu diadakan rakornya juga. Mudah-mudahan harga mulai turun, karena mulai minggu lalu itu harga rata-rata nasional kan Rp 17.400 sekarang Rp 17.200 harga Minyakita," ungkapnya.
Sementara untuk harga ayam, Budi menyebut masih normal karena masih di bawah harga acuan. Meski demikian, pihaknya akan berkoordinasi dengan produsen ayam untuk mengantisipasi kenaikan harga ayam.
"Ayam harganya Rp 38.000 harga acuannya Rp 40.000. Jadi masih di bawah harga acuan. Tapi besok kita akan koordinasi, rakor dengan produsen ayam karena kita antisipasi semua," pungkasnya.
KEYWORD :
Warta DPR Mendag Budi Santoso harga kebutuhan pokok Ramadan Idulfitri