Jim Mattis
Singapura - Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS), Jim Mattis menuding pembangunan rudal bersenjata nuklir Korea Utara mampu mengancam negara-negara di sekitarnya, tak terkecuali AS. Karena itu, upaya tersebut dianggap jelas berbahaya.
Peringatan itu disampaikan Mattis dalam konferensi keamanan internasional di Singapura pada Sabtu (3/6). Mattis mengungkapkan administrasi Trump mendukung perbaharuan komitmen China dalam kerja sama dengan AS dan negara-negara lain demi menyingkirkan senjata nuklir Korut. China sebagai sekutu terdekat Korut, bahkan menganggap komitmen baru ini sebagai sebuah kewajiban.
China menentang sanksi keras yang diajukan AS untuk Korut di Dewan Keamanan PBB pada Jumat (2/6). Namun, Dewan Keamanan melakukan voting dengan suara bulat untuk menambahkan 15 individu dan empat entitas yang terkait dengan program nuklir dan rudal Korut ke daftar hitam sanksi PBB.
Sesekali Bentrok soal Batas Laut Cina Selatan, Tiongkok-Vietnam Menandatangani 14 Kesepakatan
Dalam pidatonya, Mattis melancarkan kritik tajam atas Beijing sebagai hukum internasional, karena militerisasi tak terbantahkan di daerah sengketa di Laut Cina Selatan. "Kami tidak dapat dan tidak akan menerima perubahan sepihak dan koersif terhadap status quo" di Laut Cina Selatan, katanya.
Secara keseluruhan, pidato Mattis memberi nada positif dan penuh harapan kerja sama dan perdamaian di kawasan Asia Pasifik, di mana AS dan para pendahulunya menjadikannya prioritas untuk tetap memelihara dan memperkuat aliansi dan kemitraan.
"Sementara persaingan antara AS dan China, dua ekonomi terbesar di dunia, pasti akan terjadi, konflik tidak bisa dihindari," katanya.
"Kedua negara dapat melakukan kerjasama yang saling menguntungkan. Kami tentu akan bekerja sama dengan China," tegasnya
KEYWORD :
Amerika Serikat Jim Mattis China Korea Utara