Jum'at, 14/03/2025 03:34 WIB

Mendes Yandri Gandeng PBNU Perkuat Ekonomi Kerakyatan di Tingkat Desa

Menurut Mendes Yandri, ekonomi kerakyatan amat penting dilaksanakan, karena dapat membantu meningkatkan kesejahteraan rakyat, mengurangi kesenjangan sosial, dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto melakukan audiensi bersama Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf, di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Kamis (Foto: Humas Kemendes PDT)

Jakarta, Jurnas.com - Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto menggandeng Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dalam merealisasikan program ekonomi kerakyatan di desa-desa.

Menurutnya, ekonomi kerakyatan amat penting dilaksanakan, karena dapat membantu meningkatkan kesejahteraan rakyat, mengurangi kesenjangan sosial, dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Kami di Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal punya dua belas aksi pemberdayaan pembangunan desa Gus Ketum. Ada desa ekspor, desa wisata, dan lain-lain. Dan ini menurut kami perlu dikoordinasikan dengan PBNU," kata Mendes Yandri saat melakukan audiensi bersama Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf, di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Kamis (13/3/2025).

Mantan Wakil Ketua MPR RI ini juga menjelaskan bahwa organisasi masyarakat (ormas) layaknya PBNU yang notabene memiliki banyak pengikut di level desa pasti berperan penting dalam kebijakan pembangunan, karena dapat menjadi mitra pemerintah.

Salah satunya menyalurkan aspirasi masyarakat, dan menjaga nilai-nilai sosial-ekonomi kerakyatan agar tetap pada prinsip dasar pembangunan yang inklusif, berkelanjutan, dan berkeadilan.

"Kedatangan kami dalam rangka meminta arahan kepada Gus Ketum PBNU. Seperti kita ketahui, PBNU ini kan punya kader jaringan yang banyak di bawah. Jam terbang yang kuat," papar mantan Anggota DPR RI itu.

Lebih lanjut, Mendes Yandri juga mengatakan, setiap dirinya melakukan kunjungan kerja ke desa-desa, banyak persoalan baru yang ia temui, salah satunya tentang masalah moral warga desa.  

Salah satunya soal judi online (Judol) dan minuman keras (miras) yang kini menjadi salah satu masalah yang terus berkembang, dan mengancam tidak hanya perekonomian, tetapi juga moral dan sosial di kalangan masyarakat desa, terutama generasi muda.

Karenanya, sinergi antara Kemendes dan PBNU sangat penting dalam memberikan pendampingan dan kolaborasi konkret di desa-desa untuk dapat membentengi perbaikan moral masyarakat dan generasi muda dari kerasnya zaman.

"Dan setiap saya ke desa Gus, saya tidak pernah tidur di hotel saya menginap di desa-desa. Dan saya menemukan masalah serius di sana Gus. Termasuk moral masyarakat dan generasi di desa yang semakin rendah," ujarnya.

"Mungkin dari PBNU punya usulan atau program yang dapat kita sinergikan ke desa-desa, salah satunya dalam memperbaiki moral masyarakat kita. Seperti kasus-kasus yang terjadi di desa belakangan Gus. Miras, narkoba, judol misalnya," imbuhnya.

Menanggapi hal itu, Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf mengapresiasi program dan cita-cita positif bagi pembangunan desa secara nasional. Ia juga berharap ke depannya akan terbentuk kerja sama yang lebih terukur dan komprehensif khususnya program-program yang menjadi prioritas Kemendes PDT dalam lima tahun ke depan.

"Kalau pak menteri berkenan, ya di kita ada program namanya Keluarga Maslahat NU yang dapat menjangkau unit desa-desa di bawah," pungkasnya.

Hadir dalam kesempatan itu, Wamendes PDT Ariza Patria, Sekjen Kemendes PDT Taufik Madjid, Dirjen PEID Kemendes Tabrani, Kepala BPSDM Agustomi Masik, Dirjen PDP Nugroho Setijo Nagoro, Staff Khusus Menteri Khoirul Huda, dan Staff Khusus Menteri M. Afif Zamroni.

KEYWORD :

Mendes PDT Yandri Susanto PBNU Ekonomi Kerakyatan Desa Kemendes PDT




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :