
Komisioner Kompolnas, Yusuf Warsyim
Jakarta, Jurnas.com - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menyoroti lambannya penyidikan kasus kematian Kenzaha Walewangko, 22, seorang mahasiswa Fakultas Fisipol, Universitas Kristen Indonesia (UKI), oleh Polres Jakarta Timur (Jaktim).
Kompolnas bahkan segera menemui langsung Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly untuk meminta penjelasan terkait jalan di tempatnya pengusutan kasus tersebut.
"Kasus tewasnya salah satu mahasiswa UKI yang sampai hari ini belum terungkap, kami akan atensi, Kompolnas akan pantau langsung ke Polres Jakarta Timur," kata Komisioner Kompolnas Yusuf Warsyim kepada wartawan, Jakarta, Jumat (14/3).
Yusuf mengatakan untuk tahap awal, Kompolnas akan meminta validasi dari penyidik di bawah komando Nicolas. Kompolnas akan mengingatkan Polres Jakarta Timur bahwa kasus kematian Kenzaha sudah menjadi sorotan publik, bahkan isu nasional.
"Pemberitaan medianya cukup masif jadi ini merupakan kasus yang menonjol yang perlu segera kita mendapatkan penjelasan sampai sejauh mana proses penanganan terhadap meninggal salah satu mahasiswa UKI sampai hari ini," kata Yusuf.
Sebagai badan pengawas kerja Korps Bhayangakara, kata Yusuf, pihaknya akan mendorong Polres Jakarta Timur untuk tidak main-main dalam menuntaskan kasus tewasnya mahasiswa Fisipol UKI yang diduga karena dikeroyok mahasiswa fakultas lain tersebut.
"Tentu, kita sebagai pengawas mengharapkan dan mendorong penanganan yang dilakukan yang pada saat ini masih dalam pantauan, kami akan minta klarifikasi, seperti apa prosesnya, apakah sudah masuk tahap penyidikan apa belum, ini yang kita minta klarifikasi, kita dorong penanganannya seefektif mungkin, tentu profesional, transparan, dan akuntabel," kata Wahyu.
Terakhir, Wahyu menekankan Polres Jakarta Timur harus bekerja dengan mengedepankan prinsip keterbukaan. Terpenting, Polres Jakarta Timur harus menjelaskan ke pihak keluarga korban maupun publik perihal setiap tahapan penyidikan dari kasus tersebut.
"Kita dorong dan harapkan dari penyidik dapat menginformasikan kepada keluarga korban, kampus UKI, dan kepada publik bagaimana sebenarnya peristiwanya, proses tahapannya sudah seperti apa, apa yang menjadi hambatan-hambatan itu perlu kami kira untuk diketahui publik," tegasnya.
Sebelumnya, Kenzaha Walewangko, 22, seorang mahasiswa Fakultas Fisipol UKI tewas diduga dikeroyok oleh sejumlah mahasiswa fakultas lain di lahan parkiran motor UKI, Cawang, Jakarta Timur, sekitar pukul 20.00 WIB, pada Selasa, 4 Maret 2025.
KEYWORD :Mahasiswa UKI Tewas Kematian Mahasiswa UKI Polres Jakarta Timur Mahasiswa UKI Diduga Dibunuh