
Logo Liga Premier (Foto: Sky Sports)
London, Jurnas.com - Dua pesepak bola yang berkarier di Liga Premier dan Liga Sepak Bola Inggris (kasta ke-2) dikabarkan lolos dari sanksi apapun, meskipun terbukti positif mengonsumsi zat terlarang.
Menurut laporan The Athletic, dua pemain tersebut diketahui positif menggunakan zat terlarang setelah Badan Antidoping Inggris (UKAD) melakukan 606 tes doping pada musim lalu.
Kendati demikian, laporan tersebut tidak merinci zat yang ditemukan dalam sampel, serta alasan kedua pemain itu lolos dari sanksi, sebagaimana dikutip dari Goal pada Sabtu (15/3).
Dikatakan, jumlah tes yang dilakukan UKAD menurun signifikan dari tahun ke tahun. Pada musim 2023/24, 2.176 tes dilakukan di Liga Premier, Championship, League One, dan League Two, lebih sedikit dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 2.546 tes.
"Penurunan 11 persen dalam pengujian yang merupakan statistik yang mengkhawatirkan dan menimbulkan banyak pertanyaan," demikian bunyi laporan tersebut.
Sementara itu, Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) menyatakan bahwa pihaknya berkomitmen pada regulasi antidoping di sepak bola Inggris, dengan mendanai program antidoping terkemuka, serta memberikan masukan terkait pengujian obat terlarang yang diteliti oleh Anti-Doping Inggris.
"Kami juga mengoperasikan program obat terlarang sosial khusus kami sendiri untuk menjaga kesehatan fisik dan mental para pemain sepak bola; dan untuk menegakkan nilai-nilai dan etika olahraga," kata FA dalam pernyataannya.
Salah satu pemain yang saat ini diskors setelah hasil tes urinenya negatif pada November lalu ialah pemain sayap Chelsea, Mykhailo Mudryk. Pemain Ukraina itu membantah melakukan kesalahan dan sedang menunggu hukuman yang akan dijatuhkan kepadanya.
KEYWORD :Liga Premier Anti-Doping Zat Terlarang