Sabtu, 15/03/2025 19:57 WIB

Peristiwa Sejarah 15 Maret, Pertama Kalinya Nyepi Jadi Hari Libur Nasional

Tanggal 15 Maret 1983 menjadi tonggak sejarah penting dalam kebijakan keagamaan Indonesia. Pada hari ini, pemerintah Indonesia menetapkan Hari Raya Nyepi sebagai hari libur nasional untuk pertama kalinya

Ilustrasi perayaan Hari Nyepi (Foto: Kompasiana)

Jakarta, Jurnas.com - Tanggal 15 Maret 1983 menjadi tonggak sejarah penting dalam kebijakan keagamaan Indonesia. Pada hari ini, pemerintah Indonesia menetapkan Hari Raya Nyepi sebagai hari libur nasional untuk pertama kalinya, bersama dengan Hari Raya Waisak yang diperingati oleh umat Buddha.

Keputusan ini bukan tanpa perjuangan—permintaan agar Nyepi dan Waisak menjadi hari libur nasional telah disuarakan oleh perwakilan umat Hindu dan Buddha sejak dua tahun sebelumnya, pada 1981 dan 1982, melalui organisasi Pemuda Buddhis Indonesia (Pembudi).

Dengan penetapan tersebut, pemerintah menjawab aspirasi masyarakat Hindu dan Buddha, serta memperkuat keberagaman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Hari Raya Nyepi, yang sebelumnya hanya dirayakan secara lokal di Bali, kini mendapat pengakuan secara nasional. Ini menjadi simbol penghormatan terhadap tradisi dan keagamaan yang telah berlangsung selama ratusan tahun.

Sejarah dan Makna Hari Raya Nyepi

Nyepi adalah Hari Raya Suci bagi umat Hindu Bali yang jatuh pada Tahun Baru Saka, yang dimulai sejak tahun 78 Masehi, seperti dikutip dari laman Nyepi. Dalam sejarahnya, sistem penanggalan Saka pertama kali diperkenalkan di Indonesia oleh Kerajaan Majapahit, yang mengintegrasikan kalender Hindu dengan kearifan lokal Bali. Perayaan Tahun Baru Saka bukan hanya sekadar tradisi, melainkan merupakan serangkaian ritual yang mendalam, yang mencerminkan nilai-nilai spiritual, kebersihan diri, dan refleksi atas hubungan manusia dengan alam serta Tuhan.

Nyepi adalah puncak dari rangkaian enam hari perayaan yang dimulai dengan Ritual Melasti, di mana umat Hindu Bali melakukan penyucian dengan mengambil air suci dari laut untuk membersihkan benda-benda sakral. Setelah itu, pada malam sebelum Nyepi, umat Hindu melakukan Ritual Bhuta Yajna & Parade Ogoh-Ogoh, dengan tujuan untuk menetralisir energi negatif dan menyambut Tahun Baru Saka dengan semangat baru.

Puncak dari seluruh perayaan ini adalah Nyepi, yang dikenal dengan Hari Keheningan, di mana seluruh aktivitas di Bali berhenti total. Pada hari ini, umat Hindu melaksanakan empat sila Catur Brata: Amati Geni (tidak menyalakan api), Amati Karya (tidak melakukan aktivitas fisik), Amati Lelunganan (tidak bepergian), dan Amati Lelanguan (puasa dan tidak ada hiburan). Tujuan utama dari Nyepi adalah untuk merenung, membersihkan jiwa, dan mendekatkan diri kepada Tuhan (Hyang Widi Wasa).

Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2025

Penetapan Nyepi sebagai hari libur nasional pada tahun 1983 tidak hanya berdampak pada perayaan keagamaan, tetapi juga menjadi momen penting bagi umat Hindu di Indonesia. Pada tahun 2025, penetapan Hari Raya Nyepi kembali tertuang dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri, Nomor 1017 Tahun 2024, yang mengatur Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama tahun 2025.

Dalam SKB tersebut, Hari Raya Nyepi 2025 akan jatuh pada Sabtu, 29 Maret 2025, dengan cuti bersama pada Jumat, 28 Maret 2025. Tahun ini menawarkan libur panjang, karena Hari Raya Nyepi bertepatan dengan akhir pekan. Hal ini memberikan kesempatan lebih bagi mereka untuk menikmati perayaan dan refleksi spiritual, yang berlangsung lebih intim bersama keluarga dan masyarakat.

Rangkaian Perayaan Tahun Baru Bali yang Unik

Nyepi bukan sekadar satu hari, melainkan bagian dari perayaan Tahun Baru Bali yang berlangsung selama enam hari. Selain upacara Melasti dan Bhuta Yajna, hari-hari berikutnya juga mencakup Ngembak Agni, di mana umat Hindu saling bermaaf-maafan dan merayakan awal tahun dengan semangat kebersamaan.

Uniknya, meskipun perayaan Nyepi lebih dikenal di Bali, daerah lain di Indonesia, seperti Pantai Balekambang di Malang atau Sesetan-Denpasar, turut merayakan rangkaian perayaan ini dengan kegiatan-kegiatan khas, seperti mandi lumpur atau Omed-Omedan yang terkenal di Denpasar. Ini menunjukkan betapa kaya dan beragamnya tradisi yang tumbuh di sekitar perayaan Nyepi.

KEYWORD :

Peristiwa 15 Maret Sejarah Indonesia Hari Nyepi Hari Libur Nasional




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :