
Ilustrasi sedangan makan kurma (Foto: Pexels/Timur Weber)
Jakarta, Jurnas.com - Menjaga tubuh tetap bugar dan penuh energi selama berpuasa adalah tantangan yang membutuhkan perhatian pada asupan makanan yang tepat. Ahli Gizi dari IPB University, Prof. Ahmad Sulaeman, merekomendasikan kurma dan kedelai sebagai pilihan tepat untuk sahur dan berbuka puasa. Mengapa? Berikut penjelasannya yang dikutip dari laman IPB University.
Kenapa Kurma dan Kedelai Jadi Pilihan Tepat untuk Sahur dan Berbuka Puasa?
Kurma sudah dikenal luas sebagai makanan yang ideal untuk berbuka puasa. Kandungan kalori yang cukup tinggi, sekitar 299 kalori per 100 gram (sekitar 13 butir), memberikan dorongan energi yang cepat setelah berpuasa seharian. Selain kalori, kurma juga kaya akan serat, protein, dan mineral seperti kalium yang mendukung keseimbangan elektrolit tubuh.
Prof. Ahmad menjelaskan, kurma mengandung hampir setengah dari jumlah gula dalam bentuk fruktosa, yang lebih manis dari glukosa dan memberikan rasa kenyang lebih lama. Ini menjadikan kurma pilihan yang sangat baik untuk membantu mengembalikan energi yang hilang dan mengatur kadar gula darah secara alami.
Tidak hanya kurma, tempe yang terbuat dari kedelai juga menjadi pilihan sempurna untuk melengkapi menu sahur dan berbuka. Dalam 100 gram tempe terkandung sekitar 200 kalori, dengan sekitar 18-20 gram protein nabati berkualitas tinggi, 8 gram karbohidrat, dan 8,8-9 gram lemak sehat. Tempe juga mengandung berbagai mineral penting, seperti kalsium, zat besi, dan magnesium, yang berfungsi untuk mendukung kekuatan tulang dan sistem kekebalan tubuh.
Prof. Ahmad mengatakan, tempe merupakan sumber protein yang sangat baik, dan lemaknya mengandung asam lemak esensial seperti linoleat yang bermanfaat bagi kesehatan jantung.
Kombinasi Kurma dan Kedelai untuk Energi Seimbang
Kombinasi kurma dan tempe memberikan keseimbangan nutrisi yang sangat baik untuk tubuh selama puasa. Kurma memberi energi cepat, sedangkan tempe memberikan rasa kenyang lebih lama berkat kandungan proteinnya yang tinggi. Untuk mencapai manfaat terbaik, Prof. Ahmad menyarankan agar porsi tempe lebih banyak dibandingkan kurma, karena tempe mengandung lebih banyak protein dan serat.
“Karena kandungan kalori kurma lebih tinggi dari tempe, sementara tempe mengandung protein lebih tinggi, maka kombinasi terbaik adalah tempe harus lebih banyak, dan kurma lebih sedikit. Tetapi pada prinsipnya tidak ada perbedaan untuk kombinasi kurma dan tempe untuk konsumsi sahur dan berbuka,” ungkapnya.
Manfaat Kurma dan Kedelai bagi Penderita Diabetes
Bagi penderita diabetes, kurma dan tempe juga menawarkan manfaat yang signifikan. Kurma, dengan kandungan polifenolnya, dapat membantu mengatur kadar gula darah berkat kemampuannya menghambat enzim yang meningkatkan gula darah. Prof. Ahmad menyarankan konsumsi dua hingga tiga butir kurma per hari, karena dalam jumlah tersebut kurma tidak akan menyebabkan lonjakan gula darah yang berlebihan.
Di sisi lain, tempe sangat cocok untuk penderita diabetes karena memiliki indeks glikemik rendah, yang berarti tidak menyebabkan lonjakan gula darah secara drastis. Prof. Ahmad menjelaskan, tempe memberikan rasa kenyang lebih lama dan tidak menambah kadar gula darah, sehingga aman dikonsumsi dalam jumlah wajar oleh penderita diabetes.
"Penderita diabetes bisa mengonsumsi tempe tanpa batasan khusus, asalkan tidak melebihi asupan kalori harian yang dianjurkan,” paparnya.
Variasi Olahan Kurma dan Kedelai
Selain dikonsumsi langsung, kurma dan tempe dapat diolah menjadi berbagai hidangan lezat yang dapat dinikmati saat sahur dan berbuka. Prof. Ahmad memberikan ide menarik seperti smoothie kurma-tempe atau sandwich tempe-kurma yang sehat dan menggugah selera. Menurutnya, dengan sedikit kreativitas, kurma dan kedelai bisa menjadi hidangan yang tidak hanya bergizi, tetapi juga nikmat.
KEYWORD :Kurma Kedelai Menu Sahur Buka Puasa Ahli Gizi IPB