
Twibon Hari Bakti Rimbawan 2025 (Foto: Kementerian Kehutanan)
Jakarta, Jurnas.com - Tanggal 16 Maret, di Indonesia, diperingati sebagai Hari Bakti Rimbawan (HBR). Hal ini sebagaimana tercantum dalam agenda yang tertuang dalam laman resmi Kementerian Kehutan Republik Indonesia.
Meskipun tidak sepopuler perayaan lainnya, peringatan HBR memiliki sejarah yang cukup panjang dan penting dalam perkembangan sektor kehutanan Indonesia, yang berkaitan dengan berdirinya Departemen Kehutanan untuk pertama kalinya pada 1983. Peringatan ini mengingatkan akan peran vital hutan dalam ekosistem global, serta mengapresiasi dedikasi para rimbawan yang bekerja keras menjaga dan melestarikan alam.
Sejarah Peringatan Hari Bakti Rimbawan (HBR)
Dikutip dari laman KSDAE dan Klikhijau, peringatan Hari Bakti Rimbawan pada tanggal 16 Maret berakar dari berdirinya Departemen Kehutanan pada tahun 1983. Sebelumnya, sektor kehutanan Indonesia berada di bawah naungan Departemen Pertanian.
Namun, pada tanggal tersebut, Departemen Kehutanan resmi berdiri sendiri. Seiring berjalannya waktu, struktur kementerian ini mengalami perubahan dan, pada pemerintahan Presiden Joko Widodo, Departemen Kehutanan bergabung dengan Kementerian Lingkungan Hidup, membentuk Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Kini, pada pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, berdasarkan Peraturan Presiden RI Nomor 139 Tahun 2024, KLHK resmi dipisah menjadi dua entitas baru: Kementerian Kehutanan dan Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup. Artinya, kini Kementerian Kehutan berdiri sendiri.
Pada tahun ini, bagi para pegawai dan aparatur sipil negara (ASN) di Kementerian Kehutanan, Hari Bakti Rimbawan bukan sekadar perayaan biasa. Hari ini menjadi momen refleksi dan evaluasi atas kinerja mereka dalam menjaga kelestarian hutan Indonesia.
Hal tersebut sebagaimana disampaikan Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni dalam keterangan resmi saat memberikan sambutan pada Hari Bakti Rimbawan 2025, seperti dikutip dari Antara pada Minggu (16/3/2025).
Menurut Menhut, sebagai simbol dari komitmen para rimbawan di seluruh tanah air, momen ini mengingatkan akan pentingnya kesadaran bersama dalam merawat hutan Indonesia.
Tujuan Peringatan Hari Bakti Rimbawan
Hari Bakti Rimbawan tidak hanya berfungsi sebagai pengingat sejarah, tetapi juga sebagai ajang untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya hutan bagi kehidupan sehari-hari. Hutan Indonesia tidak hanya berfungsi sebagai penyedia oksigen, tetapi juga penyerap karbon, tempat hidup bagi berbagai spesies, serta sumber daya alam yang mendukung kehidupan manusia.
Melalui peringatan ini, diharapkan semangat kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta semakin terbangun untuk menjaga keberlanjutan hutan. Lebih dari itu, Hari Bakti Rimbawan mengajak kita untuk lebih peduli terhadap alam dan menumbuhkan rasa cinta terhadap lingkungan demi masa depan yang lebih baik.
Tema Hari Bakti Rimbawan 2025: "Solidaritas Korsa Rimbawan untuk Hutan Berkelanjutan"
Mengutip laman Perhutani, pada Peringatan Hari Bakti Rimbawan ke-42, tema yang diangkat adalah "Solidaritas Korsa Rimbawan untuk Hutan Berkelanjutan". Tema ini menggambarkan pentingnya sinergi antara sesama rimbawan dalam menjaga kelestarian hutan untuk keberlanjutan ekosistem Indonesia.
Menhut Raja Juli Antoni menegaskan bahwa peringatan ini juga menjadi momen untuk mengevaluasi dan merefleksikan kinerja seluruh jajarannya, sekaligus mengingatkan untuk meningkatkan komitmen dalam pembangunan sektor kehutanan Indonesia di masa depan.
Peringatan Hari Bakti Rimbawan bukan hanya sebatas seremoni, tetapi juga dapat menjadi titik awal untuk aksi nyata dalam melestarikan hutan Indonesia. Ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk merayakan hari bersejarah ini:
- Memperkuat komitmen pribadi untuk menjaga dan melestarikan hutan.
- Berpartisipasi dalam kegiatan pemeliharaan dan perlindungan hutan, seperti patroli hutan dan penanaman pohon.
- Membagikan informasi peringatan Hari Bakti Rimbawan melalui media sosial untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.
- Menggelar diskusi atau seminar mengenai pentingnya konservasi hutan dan aksi nyata yang dapat dilakukan.
- Menanam pohon sebagai kontribusi langsung terhadap keberlanjutan lingkungan.
- Membaca buku-buku terkait kehutanan untuk menambah wawasan mengenai pentingnya peran hutan.
- Menggunakan twibbon Hari Bakti Rimbawan di media sosial sebagai bentuk dukungan dan apresiasi terhadap upaya pelestarian hutan.
Adapun mengenai berbagai komponen publikasi Hari Bakti Rimbawan 2025, yang meliputi dokumentasi, flyer, poster hingga twibon HBR tahun ini dapat diakses pada laman ini https://drive.google.com/drive/folders/1zgdWFRlQHW9Z_1Kd-9YFRgzEUmFBKmNR
Mengapa Hari Bakti Rimbawan Penting?
Indonesia memiliki kekayaan hutan tropis yang sangat luas, yang merupakan rumah bagi berbagai macam flora dan fauna, serta berperan penting dalam mengatur iklim global. Hutan Indonesia juga memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat, mulai dari hasil hutan hingga wisata alam. Namun, ancaman terhadap kelestarian hutan terus meningkat, baik akibat deforestasi, kebakaran hutan, maupun perubahan iklim.
Hari Bakti Rimbawan menjadi pengingat bahwa kita semua, baik pemerintah, masyarakat, maupun sektor swasta, memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan melestarikan hutan Indonesia. Dengan kesadaran dan kolaborasi yang kuat, kita dapat menjaga hutan Indonesia agar tetap lestari untuk generasi yang akan datang.
KEYWORD :Hari Bakti Rimbawan Peringatan HBR Kementerian Kehutanan Hutan Berkelanjutan