Selasa, 18/03/2025 01:14 WIB

Bolehkan Penderita Diabetes Makan Kurma? Simak Penjelasan hingga Takarannya

Dengan rasa manis dan tekstur lembutnya, kurma tidak hanya menjadi camilan favorit, tetapi juga dikenal kaya akan berbagai vitamin penting, gizi dan energi termasuk gula alami.

Ilustrasi - Bolehkan Penderita Diabetes Makan Kurma? Simak Penjelasan hingga Takarannya (Foto: Pexels/Zak Chapman)

Jakarta, Jurnas.com - Kurma sudah lama dikenal sebagai buah atau makanan yang identik dengan bulan Ramadan, terutama saat berbuka puasa. Dengan rasa manis dan tekstur lembutnya, kurma tidak hanya menjadi camilan favorit, tetapi juga dikenal kaya akan berbagai vitamin penting, gizi dan energi termasuk gula alami.

Namun, bagaimana dengan penderita diabetes? Apakah mereka bisa menikmati manisnya kurma tanpa khawatir akan dampaknya terhadap kadar gula darah? Berikut penjelasannya yang dikutip dari laman IPB University dan Heatline.

Kandungan Nutrisi Kurma

Setiap 100 gram kurma (sekitar 13 butir) mengandung sekitar 299 kalori, yang dapat memberikan dorongan energi instan setelah berpuasa seharian. Selain kalori, kurma juga kaya akan serat, protein, dan mineral, seperti kalium, yang mendukung keseimbangan elektrolit tubuh. Kurma mengandung hampir setengah gula dalam bentuk fruktosa, yang lebih manis dari glukosa dan memberi rasa kenyang lebih lama.

Ini menjadikannya pilihan yang sangat baik untuk membantu mengembalikan energi tubuh yang hilang selama beraktivitas. Namun, bagi penderita diabetes, konsumsi kurma sering kali menjadi pertanyaan besar karena kandungan gulanya yang tinggi.

Apa Kata Ahli Gizi tentang Kurma untuk Penderita Diabetes?

Menurut ahli gizi dari IPB University, Prof. Ahmad Sulaeman, kurma memiliki manfaat signifikan bagi penderita diabetes—selama dikonsumsi dengan bijak. Meskipun kurma mengandung gula alami, kurma juga mengandung polifenol, senyawa alami yang dapat membantu mengatur kadar gula darah. Polifenol ini bekerja dengan menghambat enzim yang dapat meningkatkan kadar gula darah, menjadikan kurma pilihan yang lebih aman bila dimakan dengan porsi yang terkendali.

Prof. Ahmad menyarankan agar penderita diabetes mengonsumsi dua hingga tiga butir kurma per hari. Dengan porsi tersebut, kurma tidak akan menyebabkan lonjakan gula darah yang berlebihan. Sebaliknya, kurma bisa menjadi sumber energi yang baik dan mendukung keseimbangan gula darah secara alami.

Bagaimana Kurma Mempengaruhi Gula Darah?

Bagi penderita diabetes, kontrol gula darah adalah prioritas utama. Kurma memiliki indeks glikemik (GI) yang relatif rendah, yang artinya ia tidak akan menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat. Indeks glikemik mengukur seberapa cepat makanan dapat meningkatkan kadar gula darah. Makanan dengan GI rendah (55 atau lebih rendah) akan meningkatkan gula darah secara perlahan dan lebih terkendali.

Kurma, dengan GI 44-53, termasuk dalam kategori GI rendah, yang berarti konsumsi kurma dalam jumlah moderat cenderung aman bagi penderita diabetes. Bahkan dalam sebuah penelitian, kurma terbukti memiliki dampak yang lebih rendah terhadap gula darah pada orang dengan diabetes dibandingkan dengan makanan manis lainnya.

Peran Glycemic Load (GL) dalam Mengatur Gula Darah

Selain GI, ada juga istilah glycemic load (GL) yang membantu mengukur dampak keseluruhan makanan terhadap gula darah. GL memperhitungkan jumlah karbohidrat dalam makanan dan seberapa cepat tubuh mencerna karbohidrat tersebut. Sebagai contoh, dua butir kurma (sekitar 48 gram) mengandung sekitar 36 gram karbohidrat, dengan GL sekitar 18—kategori sedang.

Meskipun kurma memiliki GL sedang, Anda bisa mengurangi dampak potensialnya terhadap gula darah dengan mengonsumsinya bersama sumber protein, seperti kacang-kacangan. Protein memperlambat pencernaan karbohidrat, sehingga membantu menghindari lonjakan gula darah yang tajam.

KEYWORD :

Buah Kurma Manfaat kurma Diabetes Puasa Ramadan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :