Selasa, 18/03/2025 21:57 WIB

Analisa Ekonom, Danantara dan Revisi UU TNI Penyebab Anjloknya IHSG

Kisruh politik, tudingan ijazah palsu merembet ke political distrust. Jika sampai political risk pada credit rating meningkat, Indonesia dijauhi pemodal asing. Pemodal domestik cari selamat, deindustrialisasi dan realokasi anggaran yang salah.

Ekonom Ichsanudin Noorsy. (Foto: Dok. RMOL)

Jakarta, Jurnas.com - Pengamat ekonomi, Ichsanuddin Noorsy menyatakan bahwa protes masyarakat terhadap Danantara dan revisi UU TNI menjadi bagian dari anjloknya Indek Harga Saham Gabungan (IHSG)

“Protes terhadap Danantara dan revisi UU TNI, merupakan penyebab internal anjloknya IHSG. Ada juga penyebab lainnya,” kata Noorsy dalam keterangan resminya, Selasa (18/3).

Dia menjelaskan, penyebab lain anjloknya IHSG adalah rendahnya daya beli masyarakat (tidak membaik sejak 2015), terjadinya persaingan tidak sehat antara bunga tabungan dan bunga obligasi (yield), terjadinya PHK,

“Kisruh politik, tudingan ijazah palsu merembet ke political distrust. Jika sampai political risk pada credit rating meningkat, Indonesia dijauhi pemodal asing. Pemodal domestik cari selamat, deindustrialisasi dan realokasi anggaran yang salah,” ungkap Noorsy.

“Bukti paling sahih, ngumpulin konglomerat di Istana tidak menimbulkan kepercayaan pasar, malah menumbuhkan ketidak percayaan politik (politics distrust),” imbuhnya.

Dia menambahkan, jika nilai tukar dolar $US 1 sebesar Rp19.000-Rp20.000, ia mempredikso krisis ekonomi tak terelakkan.

“Sekarang sudah diambang pintu resesi. Siapa suruh tuli. Saya sudah ingatkan berkali-kali, bahkan sejak keputusan MK No 90/PUU-XXI/2023, Politik nir moral dan nir etika akan merambah ke economic distrust.

Sekarang terjadi,” katanya.

Sementara, faktor eksternal anjloknya IHSG adalag jatuhnya harga batubara dan nikel, sementara harga emas naik, terjadinya perang dagang, perang nilai tukar.

“Harga batu bara dan nikel turun, harga emas naik, terjadi perang dagang, perang nilai tukar,” kata Noorsy.

Sebelumnya, IHSG anjlok 6,12 persen atau turun 395,86 poin ke level 6.076,08 hingga akhir perdagangan sesi pertama pada Selasa, 18 Maret 2025.

Bursa Efek Indonesia (BEI) memberlakukan trading halt pada pukul 11.19 WIB setelah indeks mengalami koreksi tajam. Ini menjadi yang pertama sejak awal pandemi Covid-19 pada Maret 2020.

 

 

 

KEYWORD :

Danantara RUU TNI IHSG Ichsanudin Noorsy ekonomi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :