Rabu, 19/03/2025 20:04 WIB

Pemerintah Lanjutkan Proyek Tanggul Laut Raksasa di Pantura

Pemerintah berkomitmen untuk melanjutkan proses pembangunan tanggul laut raksasa (giant sea wall) di pesisir utara Jawa. Hal ini ditegaskan oleh Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo.

Menteri PU, Dody Hanggodo saat meninjau kesiapan mudik di Banten (Foto: Ist/Humas PU)

Jakarta, Jurnas.com - Pemerintah berkomitmen untuk melanjutkan proses pembangunan tanggul laut raksasa (giant sea wall) di pesisir utara Jawa. Hal ini ditegaskan oleh Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo.

Menteri Dody mengatakan proyek ini bertujuan mengantisipasi dampak penurunan muka tanah (land subsidence), dan mengurangi risiko banjir di wilayah Jakarta dan sekitarnya.

Dalam Rapat Koordinasi Pembentukan Satgas Pembangunan Giant Sea Wall yang digelar di Jakarta, pada Rabu (19/3), Menteri Dody mengatakan Kementerian PU telah bekerja sama dengan Belanda dan Korea Selatan sejak 2016 untuk kajian pembangunan tanggul laut mulai dari Cilegon hingga Gresik dengan proyeksi panjang mencapai 946 km.

"Kami telah menyelesaikan pembangunan tanggul pengaman pantai utara Jakarta Tahap A sepanjang 12,66 km. Pada tahun 2020, pembangunan dilanjutkan bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan panjang tambahan mencapai 33,54 km," ujar Menteri Dody.

Untuk tahap selanjutnya yaitu pembangunan tanggul laut Tahap B sepanjang 21 km, Menteri Dody menjelaskan bahwa saat ini pihaknya sedang melakukan kajian terkait pembiayaan dan studi kelayakan (feasibility study).

Pemerintah sedang mempertimbangkan dua opsi desain tanggul antara Integrated Flood Safety Plan Giant Sea Wall Tahap B Jakarta yang disiapkan Kementerian PU pada 2020 atau Masterplan 2016 dari Bappenas. Selain wilayah Jakarta, tanggul laut juga tengah dibangun di wilayah Jawa Tengah secara terintegrasi dengan pembangunan Tol Semarang-Demak dan Tol Semarang Harbour.

Menteri Dody menekankan bahwa pembangunan tanggul laut tidak berdiri sendiri. Konsep pengendalian banjir yang diterapkan Kementerian PU bersifat terpadu, dan terintegrasi dengan program penyediaan air bersih melalui Bendungan Karian dan Bendungan Jatiluhur, serta peningkatan kualitas air dengan pengolahan limbah di muara sungai melalui pembangunan Jakarta Sewerage System.

"Pengendalian banjir harus diimbangi dengan penyediaan air bersih agar masyarakat tidak lagi menggunakan air tanah untuk mencegah penurunan muka tanah yang menjadi salah satu penyebab utama kerentanan banjir di Jakarta. Langkah-langkah ini menjadi bagian dari visi besar giant sea wall, dan kami berharap upaya ini dapat segera terwujud agar tidak ada lagi permasalahan lingkungan yang berdampak buruk pada kehidupan masyarakat Jakarta dan sekitarnya," ujar dia.

KEYWORD :

Menteri PU Dody Hanggodo Tanggul Laut Raksasa




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :