Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu`ti (Foto: Ist)
Jakarta, Jurnas.com - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu`ti mengatakan bahwa pemerintah daerah (pemda) saat ini sedang menghitung anggaran, untuk mengirim siswa yang gagal lolos dalam Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) ke sekolah swasta.
Sejauh ini, beberapa daerah memang sudah lebih awal mengalokasikan anggaran untuk membantu siswa bersekolah di swasta. Selain DKI Jakarta, dua lainnya termasuk Tangerang Selatan (Tangsel)-Banten dan Kabupaten Badung-Bali.
"Tidak hanya Jakarta, daerah-daerah lain juga sudah siap. Hanya mungkin tidak sama kemampuannya," kata Menteri Mu`ti dalam keterangannya kepada awak media di Jakarta pada Selasa (18/3) kemarin.
Sejak SPMB diperkenalkan untuk menggantikan Penerimaan (PPDB) pada awal tahun ini, pemerintah pusat dalam poin kebijakannya mendorong pemda untuk ikut membantu pembiayaan bagi siswa yang gagal lolos dalam SPMB di sekolah negeri.
Terobosan ini dilakukan agar sekolah swasta juga ikut merasakan kontribusi negara dalam pendidikan, melalui sokongan dana dari masing-masing pemda.
Menteri Mu`ti mengatakan, secara umum proses implementasi SPMB di berbagai daerah berlangsung lancar. Sistem baru ini juga dianggap lebih mudah dipahami aturannya dan diimplementasikan di satuan pendidikan.
"Informasi dari laporan lapangan, mereka menganggap sistem SPMB ini memiliki fleksibilitas dan memberikan kewenangan bagi pemda untuk mengambil kebijakan yang memungkinkan, untuk menjalankan SPMB dengan sebaik-baiknya," ujar Mendikdasmen.
Pemerintah daerah, lanjut Menteri Mu`ti, saat ini juga sedang menghitung daya tampung sekolah negeri. Data tersebut selanjutnya akan digunakan untuk menghitung anggaran daerah yang perlu dikeluarkan untuk membantu siswa bersekolah di swasta.
KEYWORD :Mendikdasmen Abdul Mu`ti SPMB 2025 Sekolah Swasta
