
Ilustrasi perempuan muda sedang menjaga kesehatan mental (Foto: Pexels/PNW Production)
Jakarta, Jurnas.com - Ramadan bukan hanya bulan penuh berkah bagi umat Islam dalam segi spiritual, tetapi juga memberikan dampak positif terhadap kesehatan mental. Menurut Guru Besar IPB University, Prof. Hamim, Ramadan dapat menjadi momentum yang tepat untuk memperbaiki keseimbangan jiwa dan raga.
Suasana Ramadan yang berbeda dengan bulan lain, lanjutnya, bisa menciptakan ketenangan yang dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan.
“Ramadan merupakan momentum yang sangat penting bagi kaum muslim, karena selama bulan Ramadan Allah Swt menjadikan suasana dan lingkungan yang berbeda dengan bulan-bulan biasa,” kata Prof Hamim dikutip dari laman IPB University, pada Kamis (20/3).
Bagi banyak orang, tekanan hidup yang berasal dari berbagai masalah pribadi, pekerjaan, atau perasaan tertekan sering kali berujung pada gangguan kesehatan mental. Ramadan memberikan kesempatan untuk melepaskan diri dari gangguan tersebut.
Prof. Hamim menekankan pentingnya memperbanyak dzikir dan membaca Al-Qur`an sebagai cara untuk menenangkan jiwa dan mendekatkan diri kepada Allah, agar beban mental dapat terasa lebih ringan.
Selain manfaat fisik yang sudah dikenal luas, berpuasa juga memiliki efek terapeutik bagi kondisi mental. Selama Ramadan, banyak orang merasa lebih tenang, lebih mudah untuk introspeksi diri, dan merasa jauh dari kekhawatiran berlebihan yang kerap mengganggu keseharian.
Prof. Hamim menjelaskan bahwa masalah kesehatan mental sering kali berasal dari latar belakang masa lalu yang belum terselesaikan. Ramadan menawarkan kesempatan untuk mengatasi perasaan bersalah dan kesalahan masa lalu, dengan harapan bisa memulai babak baru yang lebih baik.
Sering Bangun Kesiangan? Coba Tips Ini
“Jadikan Ramadan ini bulan untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah dengan memperbanyak dzikir, banyak membaca Al-Qur’an misalnya, sehingga jiwa menjadi tenang dan meminta ampun atas segala dosa untuk hidup lebih baik ke depan,” ujarnya.
Dalam konteks kesehatan mental, Ramadan juga memberikan peluang bagi umat untuk melepaskan beban mental dari dosa-dosa masa lalu. Prof. Hamim mengingatkan bahwa dengan niat yang baik dan kesungguhan dalam beribadah, Ramadan merupakan momentum untuk menyeimbangkan kembali kehidupan pribadi dengan spiritualitas.
Hal senada disampaikan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Direktur Pelayanan Kesehatan Kelompok Rentan, Imran Pambudi. Dikutip dari Antara, ia mengatakan bahwa puasa bisa membantu meningkatkan pengendalian diri dan kesehatan psikologis seseorang.
Menurut Imran, berpuasa dapat mengurangi stres, memperbaiki pengendalian emosi, dan meningkatkan kesehatan mental secara keseluruhan.
"Berbagai penelitian terbaru mengungkapkan bagaimana puasa dapat mengurangi tingkat stres, meningkatkan pengendalian diri, dan memperkuat kesehatan psikologis individu," kata Imran.
KEYWORD :Puasa Ramadan Kesehatan Mental Bulan Ramadan