
Gambar gerhana matahari sebagian atau Partial Solar Eclipse (Foto: NASA)
Jakarta, Jurnas.com - Setelah gerhana bulan total pada 14 Maret 2025, pada bulan Ramadan tahun ini akan ada fenomena astronomi lagi yang kedua, yaitu Gerhana Matahari Sebagian atau Partial Solar Eclipse. Peristiwa ini akan terjadi padapekan ini, tepatnya pada 29 Maret 2025, menjelang Idulfitri, dan diperkirakan akan menarik perhatian banyak orang di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Apa itu Gerhana Matahari Sebagian?
Mengutip laman NASA, gerhana matahari terjadi ketika Bulan bergerak di antara Matahari dan Bumi, menghalangi sebagian cahaya Matahari yang mencapai permukaan Bumi. Pada gerhana matahari sebagian, Bulan hanya menutupi sebagian dari Matahari, sehingga bentuk Matahari yang terlihat mirip dengan kue yang digigit.
Perbedaan utama antara gerhana matahari sebagian dan total terletak pada posisi Bulan yang tidak sepenuhnya menutupi Matahari. Gerhana matahari total hanya terjadi jika Bulan berada di jalur yang tepat dan dapat menutupi seluruh piringan Matahari. Sementara pada gerhana matahari sebagian, hanya sebagian piringan Matahari yang tertutup, sehingga kita masih bisa melihat sebagian besar Matahari bersinar terang.
Kapan dan Di Mana Gerhana Matahari Sebagian Terjadi?
Masih menurut NASA, gerhana matahari sebagian ini akan dapat dilihat di berbagai belahan dunia, termasuk sebagian besar Amerika Utara, Eropa, Afrika, dan Asia Utara, serta sebagian kecil Amerika Selatan. Beberapa wilayah yang akan menyaksikan gerhana matahari sebagian ini antara lain Greenland, Islandia, dan sebagian besar samudra Atlantik dan Arktik.
Di Indonesia, meskipun tidak akan melihat gerhana secara langsung, fenomena ini tetap menarik perhatian karena efek penurunan cahaya yang dapat terjadi di waktu tertentu.
Bagaimana Cara Menyaksikan Gerhana Matahari Sebagian dengan Aman?
Penting! Jangan pernah melihat gerhana matahari secara langsung tanpa perlindungan mata yang tepat. Meskipun matahari hanya tertutup sebagian, cahaya ultraviolet yang dipancarkan bisa merusak retina mata secara permanen.
Untuk menyaksikan gerhana matahari, gunakan kacamata gerhana khusus atau alat pengamat matahari yang sesuai standar internasional seperti ISO 12312-2. Kacamata biasa, bahkan yang sangat gelap, tidak akan cukup untuk melindungi mata Anda dari radiasi matahari yang berbahaya.
Jika tidak memiliki kacamata gerhana, Anda bisa menggunakan metode pengamatan tidak langsung, seperti proyektor lubang jarum. Caranya, buat lubang kecil pada kertas atau kartu indeks, dan biarkan cahaya matahari melewatinya untuk memproyeksikan gambar gerhana ke permukaan lainnya. Metode ini aman dan dapat digunakan tanpa risiko membahayakan mata.
Demikian informasi mengenai gerhana matahari sebagaian yang diperkirakan akan terjadi pada 29 Maret 2025, gerhana kedua yang akan terjadi untuk kedua kalinya pada bulan Ramadan tahun ini. Semoga bermanfaat. (*)
KEYWORD :Gerhana Matahari Sebagian Puasa Ramadan Fenomena gerhana Bulan Ramadan