
Forwatan berbagi produk sawit kepada yatim piatu (Foto: Ist)
Jakarta, Jurnas.com - Untuk kali empat selama empat tahun terakhir, Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bersama tiga asosiasi hilir sawit bekerja sama membagikan bantuan sosial kepada pesantren dan yayasan yatim piatu.
Ketiga asosiasi tersebut adalah Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (APROBI), Asosiasi Produsen Oleochemical Indonesia (APOLIN), dan Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI).
Bantuan sembako yang diberikan sangatlah beragam antara lain minyak goreng dan makanan yang mengandung produk turunan sawit. Ratusan bantuan ini diserahkan kepada tiga yayasan yatim piatu dan pesantren yang tersebar di Jakarta, Bogor, dan Depok.
Simbolisasi penyerahan bantuan dilakukan di Panti Asuhan Riyadhush Sholihin Kebayunan, Depok, Jawa Barat, Jumat (21/3).
Bantuan juga diserahkan ke lembaga lain yaitu Pesantren Yatim dan Dhuafa Assa’adah (Jakarta Selatan) dan Dompet Yatim & Dhuafa (Depok).
Hadir dalam kegiatan penyerahan ini antara lain pengurus Forwatan yaitu Ibnu Yuwono Nugroho (Ketua), Beledug Bantolo (Sekjen), Qayuum Amri (Wakil Ketua) beserta Juni Armanto dan Suharno sebagai Dewan Pakar Forwatan.
Bakti Sosial Heart of Wellness, ions Club Global Multimedia Ingin Tingkatkan Kesadaran Kesehatan
Sementara itu, jajaran asosiasi hilir sawit diwakili oleh Dinna (Apolin) dan Via (Aprobi). Bantuan ini diterima oleh KH. Bahruddin, Pengelola Panti Asuhan Riyadhush Sholihin Kebayunan bersama 60 santrinya.
Ketua Forwatan Yuwono Ibnu Nugroho dalam sambutannya menjelaskan bahwa Indonesia menerima banyak manfaat dari penggunaan sawit untuk kebutuhan pangan dan energi.
Saat ini, terdapat 158 jenis produk turunan yang telah dihasilkan Indonesia sebagai produsen sawit terbesar di Indonesia.
“Di hadapan pak kyai dan adik-adik santri ini, ada banyak produk yang menggunakan minyak sawit. Semua produk tersebut menjadi bagian dari kehidupan masyarakat dan mendukung kebutuhan sehari-hari. Jadi produk turunan sawit berkontribusi bagi perekonomian negara dan ekspor,” kata Ibnu.
Merujuk data Kementerian Perindustrian RI, pada 2023, nilai ekonomi industri kelapa sawit diperkirakan sekitar Rp750 Triliun atau 3,5 persen PDB nasional.
Sektor ini menyumbang devisa ekspor hingga USD28,45 miliar yang setara dengan Rp455 triliun. Selanjutnya, nilai ekspor yang sedemikian besar ini didominasi oleh produk turunan kelapa sawit, yakni sekitar 93,5 persen volume ekspor merupakan produk olahan minyak sawit.
Ibnu menuturkan kegiatan bakti sosial ini juga bagian memperkenalkan kebaikan produk turunan sawit kepada masyarakat sehingga isu negatif seputar sawit dapat dicegah. Saat ini, banyak informasi hoaks mengenai sawit yang menyebar di masyarakat dengan tujuan membangun kebencian terhadap produk sawit.
“Di sinilah peranan Forwatan mencegah beredarnya informasi hoaks dan negatif yang dapat mengganggu sektor industri hilir sawit. Jadi kami tegaskan bahwa sawit adalah produk asli Indonesia yang bermanfaat bagi bangsa ini,” Ibnu menambahkan.
Di tempat terpisah, Direktur Eksekutif GIMNI Sahat Sinaga mengapresiasi kegiatan bakti sosial yang telah dijalankan ini karena menunjukkan kontribusi dan manfaat positif produk hilir sawit bagi masyarakat.
“Kami mendukung program hilirisasi Presiden Prabowo sesuai asta cita. Karena itulah harapan kami, semoga Bapak Presiden dapat memberikan kepastian regulasi supaya industri hilir semakin meningkat kinerjanya dan makin berperan bagi Indonesia,” ujar dia.
KEYWORD :Forwatan Kelapa Sawit Bakti Sosial