Rabu, 02/04/2025 14:20 WIB

Wamenag Tolak Praktik Minta THR Paksa: Bukan Budaya Kita!

Wamenag Romo Syafii tegas menolak aksi paksa minta tunjangan hari raya (THR) yang dilakukan pihak manapun.

Wamenag Muhammad Syafii atau Romo Syafii (Foto: Doknet)

Jakarta, Jurnas.com - Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo HR Muhammad Syafii mendukung tradisi saling memberi di momen menjelang maupun saat Idulfitri. Menurut dia, hal ini sudah membudaya sejak dulu kala.

Kendati demikian, Wamenag Romo Syafii tegas menolak aksi paksa minta tunjangan hari raya (THR) yang dilakukan pihak manapun.

"Yang saya maksud sebagai budaya kita itu saling memberi, terlebih di Hari Idulfitri. Sejak dulu, kita diajarkan untuk peduli," kata Wamenag Romo Syafii di Jakarta, pada Rabu (26/3).

"Sebagai contoh, setiap lebaran, saya siapkan uang khusus untuk diberikan kepada cucu, anak-anak sekitar rumah, dan tetangga yang membutuhkan. Ini juga dilakukan sekaligus mendidik anak untuk peduli dan mau berbagi," dia menambahkan.

Ditegaskan Wamenag, memberi adalah hal positif. Puasa juga melatih umat Islam untuk peduli sehingga lahir pribadi-pribadi yang dermawan.

Dia menyebut sifat kedermawanan penting dimiliki agar harta tidak hanya bergulir di kalangan orang-orang kaya saja, serta mendorong adanya pemerataan.

Namun, terkait adanya pihak yang meminta, apalagi dengan cara memaksa, Wamenag Romo Syafii tegas menolak. Aksi semacam itu menurutnya tidak baik.

"Meminta apalagi dengan memaksa, itu jelas bukan budaya kita. Agama tidak mengajarkan hal itu. Karenanya, tidak seharusnya dilakukan. Kita tolak itu," kata Wamenag tegas.

"Agama mengajarkan untuk memberi, bukan meminta. Tangan di atas jauh lebih baik dari tangan di bawah," dia menambahkan.

KEYWORD :

THR Tunjangan Hari Raya Wakil Menteri Agama Romo Syafii Kemenag




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :