Ilustrasi sedang berdoa (Foto: Pexels/Thridman)
Jakarta, Jurnas.com - Bulan Ramadan merupakan bulan yang penuh keberkahan dan keutamaan ketimbang bulan-bulan lainnya. Terlebih saat memasuki sepuluh hari terakhir bulan suci ini, termasuk hari ke-27 Ramadan.
Hal tersebut seperti yang telah disebutkan dalam hadis Aisyah RA, "Apabila telah masuk sepuluh hari terakhir (Ramadhan), Rasulullah saw menghidupkan malamnya, membangunkan keluarganya, dan mengencangkan ikat pinggangnya" (HR. Bukhari dan Muslim), hari-hari terakhir Ramadnan adalah momen yang penuh intensitas spiritual, keutamaan yang luar biasa.
Keutamaan Hari ke-27 Puasa Ramadan
Dalam kitab Fadhâil Al-Asyhur Ats-Tsalâtsah karya Syeikh Muhammad bin Ali bin Husein bin Musa bin Babawayh Al-Qumi, disebutkan bahwa pada hari ke-27 puasa Ramadan, umat Muslim yang beribadah seolah-olah telah melakukan amalan yang sangat besar. Hari ini diibaratkan seperti memberi pakaian pada tujuh puluh ribu orang yang telanjang, membantu seribu orang yang mempererat tali persaudaraan, serta mendapatkan pahala membaca seluruh kitab yang diturunkan oleh Allah kepada para Nabi-Nya.
Salah satu alasan mengapa Hari ke-27 sangat istimewa ialah kedekatannya dengan malam yang lebih baik dari seribu bulan, yaitu Lailatul Qadar. Meski Lailatul Qadar diperkirakan terjadi pada salah satu malam ganjil di 10 malam terakhir Ramadan, umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak doa dan ibadah, baik pada malam ganjil maupun malam genap. Doa yang dipanjatkan di hari-hari terakhir Ramadan, terutama pada Hari ke-27, sangat dianjurkan karena diyakini akan langsung diterima oleh Allah SWT.
Berdzikir dan berdoa menjadi salah satu amalan yang sangat dianjurkan, terlebih lagi pada sepuluh hari terakhir Ramadan. Salah satu doa yang sangat dianjurkan untuk dibaca pada hari ke-27 Ramadan adalah sebagai berikut.
Bacaan Doa Puasa Hari ke-27 Ramadhan:
اَللَّهُمَّ ارْزُقْنِيْ فِيْهِ فَضْلَ لَيْلَةِ الْقَدْرِ وَ صَيِّرْ أُمُوْرِيْ فِيْهِ مِنَ الْعُسْرِ إِلَى الْيُسْرِ وَ اقْبَلْ مَعَاذِيْرِيْ وَ حُطَّ عَنِّيَ الذَّنْبَ وَ الْوِزْرَ يَا رَؤُوْفًا بِعِبَادِهِ الصَّالِحِيْنَ
Latin: Allâhummarzuqnî fîhi fadhla laylatil qadri wa shayyir umûrî fîhi minal `usri ilal yusri waqbal ma`âdzîrî wa huththa `anniyadz dzanba wal wizra yâ ra`ûfan bi`ibâdihîsh shâlihîn
Artinya:
"Ya Allah, berkahilah aku di bulan ini dengan mendapatkan Lailatul Qadar. Ubah arah hidupku dari hidup yang susah menjadi mudah. Terimalah segala permohonan maafku dan hapuskan dosa-dosa dan kesalahanku. Wahai Yang Maha Penyayang terhadap hamba-Nya yang saleh."
Doa ini bisa ditujukan untuk memohon agar kita diberikan kesempatan untuk meraih Lailatul Qadar, mendapatkan kemudahan dalam segala urusan, serta memohon ampunan atas segala dosa yang telah lalu. Doa ini menjadi pengingat untuk kita agar senantiasa memperbaiki diri dan mendekatkan hati kepada Allah.
Selain zikir dan doa, membaca Al-Qur`an menjadi salah satu amalan utama yang tak boleh dilewatkan di bulan yang penuh berkah ini. Dalam hadis dari Ibnu Abbas RA, disebutkan bahwa "Jibril menemui Nabi saw setiap malam di bulan Ramadan dan bertadarus Al-Qur`an bersamanya" (HR. Bukhari).
Oleh karena itu, memperbanyak tadarus dan merenungkan makna Al-Qur`an merupakan salah satu amalan penting yang bisa kita amalkan untuk memperdalam pemahaman kita terhadap wahyu Allah.
Ramadan adalah bulan yang penuh maghfiroh (pengampunan), dan semakin mendekati penghujung bulan, semakin besar kesempatan kita untuk mendapatkan rahmat Allah. Oleh karena itu, memperbanyak ibadah di sepuluh hari terakhir sangat dianjurkan, baik itu dengan shalat malam, berdoa, atau bersedekah. Semoga setiap amalan yang kita lakukan dapat makin mendekatkan kita kepada Allah dan membuka pintu keberkahan-Nya. (*)
Wallohu`alam
KEYWORD :Keutamaan Hari ke-27 Ramadan Puasa Ramadan Doa Bulan Ramadan
