
Ilustrasi sedang menjaga hubungan baik dengan tetangga (Foto: Pexels/Thridman)
Bandung, Jurnas.com - Menjalin hubungan yang baik atau harmonis dengan tetangga merupakan bagian penting dalam kehidupan sosial seorang Muslim. Dalam ajaran Islam, tetangga memiliki kedudukan yang sangat tinggi dan memiliki hak-hak yang harus kita penuhi.
Dalam ajaran Islam, berbuat baik kepada tetangga tidak terbatas pada hal-hal besar saja, tetapi juga mencakup hal-hal kecil yang mungkin sering kita abaikan. Salah satunya ialah budaya saling memberi, yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Berikut ini adalah beberapa tips atau cara untuk menjaga hubungan baik dengan tetangga serta keutamaannya yang dikutip dari laman nahdlatul Ulama.
Seperti diketahui umat Islam saat ini tinggal menghitung hari menuju Hari Raya Idulfitri 1446 H atau 2025 M, sebuah momen penuh berkah yang juga menjadi momen yang tepat untuk mempererat hubungan baik dengan tetangga seperti melalui tradisi saling memberi. Ini merupakan momen yang penuh makna untuk berbagi kebahagiaan dan berkah dengan tetangga, dan sekaligus menjaga dan mempererat rasa persaudaraan
Sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, menjaga hubungan baik dengan tetangga tidak hanya menciptakan kedamaian dalam lingkungan, tetapi juga menjadi bagian dari ekspresi keimanan kita. Islam mengajarkan bahwa menjaga keharmonisan dengan tetangga adalah cerminan dari kualitas keimanan seseorang.
Rasulullah SAW sangat menekankan pentingnya berbuat baik kepada tetangga, bahkan dalam salah satu hadits beliau bersabda, "Siapa pun yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tetangganya." (HR. Muslim). Ini menunjukkan bahwa hubungan baik dengan tetangga adalah salah satu indikasi dari keimanan seseorang kepada Allah dan Hari Akhir.
Tak hanya itu, dalam banyak riwayat, Nabi Muhammad SAW menyebutkan bahwa tetangga memiliki kedudukan yang hampir setara dengan keluarga. Malaikat Jibril bahkan sering mengingatkan Nabi SAW tentang pentingnya berbuat baik kepada tetangga hingga Nabi SAW menyangka bahwa tetangga akan mendapatkan hak waris, sebagaimana keluarga.
Sebagaimana dalam hadits: "Jibril terus mewasiatkanku perihal tetangga, hingga aku menyangka bahwa tetangga akan menjadi ahli waris." (HR. Al-Bukhari). Hal ini menunjukkan bahwa Islam sangat menghargai tetangga, bahkan mereka memiliki hak yang besar dalam kehidupan seorang Muslim.
Lebih lanjut lagi, Rasulullah SAW juga mengingatkan bahwa seseorang yang menyakiti tetangganya tidak akan mendapatkan kesempurnaan iman. Dalam salah satu hadits, beliau bersabda: "Demi Allah, tidak sempurna imannya, demi Allah tidak sempurna imannya, demi Allah tidak sempurna imannya. Siapa yang tidak merasa aman dari kejahatan tetangganya." (HR. Al-Bukhari).
Selain itu, Rasulullah SAW juga mengajarkan bahwa berbuat baik kepada tetangga adalah salah satu kunci untuk mendapatkan ganjaran surga. Dalam hadits lain disebutkan bahwa seorang wanita yang rajin beribadah, seperti shalat malam dan puasa, namun sering mencela tetangganya, tetap tidak mendapatkan nilai baik di sisi Allah.
Sebaliknya, seorang wanita yang hanya melakukan ibadah wajib dan sedikit sedekah tetapi tidak menyakiti tetangganya, mendapatkan tempat di surga. Rasulullah SAW bersabda: "Jika seseorang shalat malam dan puasa di siang hari, namun mulutnya sering mencela tetangga, maka ia akan masuk neraka." (HR. al-Hakim).
Dalam hal memberi hadiah atau perhatian kepada tetangga, Rasulullah SAW mengajarkan untuk mendahulukan tetangga yang lebih dekat dengan kita. Dalam sebuah hadits, Aisyah RA bertanya kepada Rasulullah tentang tetangga yang memiliki dua pintu, dan beliau menjawab untuk mendahulukan yang lebih dekat pintunya.
"Kepada siapa aku harus memberi hadiah? Rasulullah SAW menjawab, `Kepada tetangga yang paling dekat pintunya darimu.`" (HR. Al-Bukhari). Ini menunjukkan pentingnya memberikan perhatian lebih kepada tetangga yang dekat dengan kita.
Cara lainnya ialah dengan selalu menghargai pemberian yang datang dari tetangga, sekecil apapun itu. Rasulullah SAW mengingatkan kita untuk tidak menganggap remeh suatu pemberian dari tetangga.
Seperti yang beliau sabdakan: "Janganlah seorang tetangga meremehkan hadiah tetangganya meskipun itu hanya ujung kaki kambing." (HR. Bukhari dan Muslim). Dengan demikian, setiap pemberian, sekecil apapun, harus dihargai dan diterima dengan rasa syukur. (*)
KEYWORD :
Tips Hubungan Baik dengan Tetangga Keutamaan Menjaga Hubungan Idulfitri