Selasa, 01/04/2025 07:13 WIB

Selain Mudik, Ini 5 Tradisi Lebaran Idulfitri Unik di Indonesia

Setiap daerah di Indonesia memiliki ciri khas masing-masing dalam merayakan Lebaran Idulfitri, mencerminkan keragaman budaya dan nilai-nilai lokal yang terjaga hingga kini

Perang Topat, di Lombok, NTB - Tradisi Lebaran Idulfitri Unik di Indonesia (Foto: Kabupaten Lombok Barat)

Bandung, Jurnas.com - Setelah sebulan penuh berpuasa saat bulan Ramadan, umat Islam di Indonesia merayakan kemenangan dalam Hari Raya Idulfitri atau Lebaran. Perayaan ini bukan sekadar merayakan, tetapi juga tentang kebersamaan dan saling memaafkan. Tradisi Lebaran seakan menjadi sakral, penuh makna, dan tentunya juga beragam. 

Setiap daerah di Indonesia memiliki ciri khas masing-masing dalam merayakan Lebaran Idulfitri, mencerminkan keragaman budaya dan nilai-nilai lokal yang terjaga hingga kini. Selain mudik dan sungkem yang menjadi tradisi umum, ternyata Indonesia masih memiliki banyak tradisi unik yang patut untuk dijelajahi. Berikut adalah beberapa tradisi unik Lebaran Idulfitri dari berbagai penjuru Indonesia yang dikutip dari berbagai sumber.

Salah satu tradisi yang terkenal adalah Grebeg Syawal di Yogyakarta, yang dilaksanakan setiap 1 Syawal. Tradisi ini melibatkan prosesi tujuh gunungan yang diarak menuju beberapa tempat penting dan diperebutkan oleh masyarakat sebagai simbol berkah.

Di Lombok, NTB, terdapat tradisi Perang Topat, di mana masyarakat menyambut Lebaran dengan saling melempar ketupat sebagai simbol kerukunan antara umat Islam dan Hindu. Tradisi ini juga diwarnai dengan doa dan ziarah di makam-makam penting sebelum dimulainya acara, yang membawa makna kesuburan dan kelimpahan.

Bengkulu juga memiliki tradisi unik bernama Ronjok Sayak, yang melibatkan pembakaran batok kelapa kering. Masyarakat percaya bahwa api adalah penghubung antara manusia dan leluhur, sehingga tradisi ini dilaksanakan dengan penuh kekhusyukan.

Di Sulawesi Utara, masyarakat Motoboi Besar menyambut Lebaran dengan Binarundak, tradisi memasak nasi jaha dalam batang bambu. Proses ini dilakukan sebagai bentuk silaturahmi dan rasa syukur atas berkah yang diterima selama Ramadan.

Kalimantan Barat merayakan Lebaran dengan Festival Meriam Karbit, yang mengingatkan warga akan keberanian dan semangat juang dalam sejarah Kota Pontianak. Festival ini melibatkan suara keras meriam yang disuarakan selama tiga hari berturut-turut sebagai simbol kegembiraan dan kebersamaan.

Setiap tradisi Lebaran di Indonesia memiliki makna yang dalam, tak hanya dalam konteks keagamaan, tetapi juga sebagai bentuk cinta terhadap budaya dan sejarah. Dengan beragam tradisi ini, Idulfitri di Indonesia menjadi lebih dari sekadar perayaan agama, melainkan juga perayaan kebersamaan dan kekayaan budaya. (*)

KEYWORD :

Lebaran Idulfitri Tradisi Mudik 1 Syawal




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :