Selasa, 01/04/2025 16:27 WIB

Legislator PKS Sebut Idulfitri Momentum Bangun Kembali Akhlak dan Negeri

Ramadan adalah pelatihan rohani dan sosial yang sangat relevan untuk memperkuat bangunan kebangsaan kita.

Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PKS, Johan Rosihan. (Foto: Dok. Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah merupakan momentum yang tepat untuk kembali membangun negeri dengan akhlak.

Hal itu sebagaimana diutarakan Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Johan Rosihan dalam keterangan resmi, Minggu (30/3).

"Ramadan adalah pelatihan rohani dan sosial yang sangat relevan untuk memperkuat bangunan kebangsaan kita," kata dia.

Politikus PKS ini menjelaskan, bulan Ramadan telah mengajari seluruh elemen bangsa tentang pentingnya kejujuran dalam memperkuat pondasi kepemimpinan.

Menurut dia, kejujuran adalah inti dari ibadah puasa lantaran dapat mendidik manusia untuk bertindak benar meski tidak dilihat manusia lain. Dalam konteks berbangsa, dia menilai nilai-nilai ini harus ditransformasikan menjadi budaya antikorupsi, transparansi, dan akuntabilitas publik.

"Pemimpin yang jujur akan melahirkan kebijakan yang adil, dan masyarakat yang jujur akan menjadi penjaga moral ruang publik. Mari dorong lahirnya birokrasi dan lembaga negara yang bersih melalui pendidikan karakter sejak dini dan penegakan hukum tanpa pandang bulu," kata Johan.

Yang kedua, kata Johan, bulan Ramadan telah mengajari bangsa untuk bersikap sabar dalam menjalankan kehidupan yang penuh dengan dinamika baik ataupun buruk.

"Kita diajarkan untuk tidak mudah terprovokasi, tidak menyebar kebencian, dan mampu menyikapi dinamika sosial-politik dengan tenang dan dewasa. Kita butuh lebih banyak tokoh publik dan masyarakat yang mampu meredam gejolak, bukan memperkeruh keadaan," ujar Johan.

Ketiga, kata Johan, bulan Ramadan dapat menumbuhkan unsur empati yang berdampak pada kepedulian sosial.

Dia menilai bulan Ramadan melatih empati masyarakat melalui lapar yang disengaja demi merasakan apa yang selalu dialami masyarakat kurang mampu.

Unsur ini harus menjadi dasar bagi pemerintah dalam membuat kebijakan yang berpihak kepada masyarakat. Selanjutnya, Johan mengatakan bulan puasa mengajarkan untuk disiplin waktu, pengendalian diri, dan konsistensi serta melatih sikap gotong royong.

Dia menilai, sikap gotong royong ini tumbuh dari beragam kegiatan yang umumnya terjadi selama bulan Ramadan seperti buka puasa bersama, santunan, dan distribusi sembako.

Dengan seluruh nilai-nilai yang didapat masyarakat selama bulan Ramadan, dia yakin Indonesia akan tumbuh menjadi negara yang lebih berakhlak dan kuat.

 

KEYWORD :

Warta DPR Komisi V PKS Johan Rosihan Idulfitri Lebaran akhlak




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :