Rabu, 02/04/2025 08:54 WIB

Junta Militer Myanmar Terus Lancarkan Serangan Udara Ke Wilayah Sipil

Junta terus melancarkan serangan udara ke wilayah sipil, bahkan saat penduduk menanggung penderitaan luar biasa akibat gempa bumi.

Ilustrasi Junta Militer Myanmar. (Foto: CNNIndonesia)

Jakarta, Jurnas.com - Kelompok perlawanan bersenjata Myanmar yang menentang pemerintahan militer mengklaim bahwa junta militer terus melancarkan serangan udara terhadap kota-kota dan desa-desa, meskipun negara tersebut baru menghadapi bencana besar akibat gempa bumi yang menghancurkan. 

Sekitar 1.700 orang dilaporkan tewas, sementara ribuan lainnya terluka dalam gempa dahsyat yang mengguncang Myanmar pada hari Jumat lalu, 28 Maret 2025.

Persatuan Nasional Karen (KNU), salah satu kelompok etnis tertua yang berperang melawan junta militer sejak kudeta 2021, mengecam keras tindakan militer Myanmar

Dalam sebuah pernyataan resmi, KNU menyebut bahwa serangan udara yang dilakukan oleh militer tetap berlangsung, meskipun banyak warga sipil yang tengah berjuang menghadapi kerusakan besar akibat gempa. 

“Junta terus melancarkan serangan udara ke wilayah sipil, bahkan saat penduduk menanggung penderitaan luar biasa akibat gempa bumi,” kata pernyataan dari KNU, seperti dimuat Outlook India, Senin (31/3). 

Kelompok tersebut juga menyoroti bahwa dalam kondisi normal, militer seharusnya akan mengalihkan perhatian mereka untuk upaya penyelamatan dan bantuan kemanusiaan. 

Sebaliknya, mereka menuduh militer justru lebih memfokuskan diri pada pengerahan pasukan untuk menyerang rakyat Myanmar.

Sementara itu, kelompok oposisi yang disebut Pemerintah Persatuan Nasional, yang mencakup sisa-sisa pemerintahan yang digulingkan pada 2021, menyatakan bahwa milisi anti-junta di bawah komandonya berjanji akan menghentikan semua aksi militer ofensif selama dua minggu ke depan, sebagai bagian dari upaya untuk meredakan ketegangan dan mendukung upaya penyelamatan.

Namun, situasi tetap tegang di Myanmar, yang sejak 2021 terperangkap dalam perang saudara, di mana berbagai kelompok oposisi bersenjata berjuang untuk menggulingkan kekuasaan militer yang dipimpin oleh Jenderal Min Aung Hlaing.

Konflik ini telah menyebabkan penderitaan besar bagi rakyat Myanmar, dengan banyaknya korban jiwa dan penghancuran infrastruktur.

 

KEYWORD :

Junta Militer Myanmar serangan udara wilayah sipil




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :