Rabu, 02/04/2025 11:53 WIB

Tips Menyimpan Ketupat Agar Tahan Lama dan Tidak Mudah Basi

Idulfitri tak lengkap rasa jika tanpa sajian ketupat, makanan khas yang terbuat dari beras yang biasannya dibungkus dalam daun kelapa atau janur. Namun, sering kali ketupat yang baru dimasak cepat basi atau teksturnya menjadi keras dan tidak enak dimakan

Ketupat, makanan khas yang terbuat dari beras yang biasannya dibungkus dalam daun kelapa atau janur (Foto: RRI)

Jakarta, Jurnas.com - Idulfitri tak lengkap rasa jika tanpa sajian ketupat, makanan khas yang terbuat dari beras yang biasannya dibungkus dalam daun kelapa atau janur. Namun, sering kali ketupat yang baru dimasak cepat basi atau teksturnya menjadi keras dan tidak enak dimakan.

Agar ketupat tetap enak, tahan lama, dan tidak mudah basi, ada beberapa langkah penting yang harus diperhatikan. Berdasarkan penjelasan dari Prof. Sugiyono, dosen di Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB University, berikut adalah tips dan cara menyimpan ketupat yang tepat agar tahan lama dan tidak mudah basi.

Salah satu faktor utama yang menentukan kualitas ketupat ialah jenis berasnya yang digunakan. Menurut Prof. Sugiyono, beras yang digunakan akan sangat mempengaruhi tekstur ketupat. Untuk hasil ketupat yang lebih lembut, sebaiknya gunakan beras pulen. Sebaliknya, beras pera akan menghasilkan ketupat dengan tekstur yang lebih keras.

“Semakin banyak beras yang dimasukkan ke dalam cangkang ketupat, maka tekstur ketupat akan semakin keras. Ketupat yang lebih keras cenderung lebih tahan lama,” ujar Prof. Sugiyono dikutip dari laman IPB University, Senin (31/3).

Untuk memastikan ketupat tidak mudah basi, sebaiknya pilih beras yang sudah disosoh (beras putih atau beras giling) dan pastikan bersih dari dedak atau bekatul. Sebelum dimasukkan ke dalam cangkang ketupat, beras perlu dicuci bersih dan direndam terlebih dahulu agar hasilnya lebih maksimal.

Selain jenis beras, daun pembungkus ketupat juga mempengaruhi kualitas dan daya tahan ketupat. Prof. Sugiyono menyarankan agar menggunakan daun kelapa muda (janur) yang masih segar dan lentur, karena jenis daun ini lebih tahan lama dan tidak mudah sobek. Beberapa daerah juga menggunakan daun lontar atau daun pandan sebagai alternatif.

“Penting untuk menggunakan daun yang masih muda dan lentur, karena daun yang tua dan kering dapat membuat ketupat mudah robek dan kurang melindungi beras dengan baik,” kata Prof. Sugiyono.

Proses pembuatan ketupat juga berperan penting dalam ketahanan dan kualitasnya. Salah satu trik yang bisa digunakan adalah dengan menambahkan air kapur sirih pada beras sebelum dimasukkan ke dalam cangkang ketupat. Menurut Prof. Sugiyono, teknik ini dapat membuat tekstur ketupat menjadi lebih keras dan awet.

"Air kapur sirih membuat ketupat lebih keras teksturnya, yang berarti ketupat akan lebih tahan lama. Ini adalah metode tradisional yang sudah banyak diterapkan oleh masyarakat," kata dia.

Setelah ketupat matang, pastikan untuk segera meniriskannya dan mengangin-anginkannya hingga seluruh permukaannya kering. Menghindari ketupat terendam dalam air rebusan yang panas sangat penting, karena kondisi berair ini bisa mempercepat proses pembusukan.

Penyimpanan ketupat yang benar adalah kunci agar ketupat tidak cepat basi. Menurut Prof. Sugiyono, cara paling efektif dan praktis adalah dengan menyimpan ketupat di dalam kulkas. Ketupat yang disimpan dalam kulkas bisa bertahan selama 7–9 hari, dan teksturnya akan menjadi keras. Namun, jangan khawatir, ketupat masih bisa dinikmati kembali dengan cara dikukus.

"Ketupat yang disimpan dalam kulkas akan mengeras. Untuk mengembalikan teksturnya, cukup kukus kembali, dan ketupat akan kembali lunak seperti baru dimasak," kata dia.

Selain menyimpannya di kulkas, beberapa metode lain seperti vakum atau pemanasan bisa dipertimbangkan. Namun, Prof. Sugiyono menekankan bahwa metode ini belum terbukti secara ilmiah dan cukup sulit diterapkan di rumah tangga.

“Teknik pengawetan seperti pemanasan atau vakum mungkin dapat digunakan, tetapi hal ini tidak mudah dan praktis untuk dilakukan di rumah,” kata Prof. Sugiyono. (*)

KEYWORD :

Tips Menyimpan Ketupat Tahan Lama Tidak Mudah Basi ketupat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :