Penyerang muda Feyenoord, Stephano Carillo (Foto: Goal)
Amsterdam, Jurnas.com - Penyerang muda Feyenoord, Stephano Carillo, enggan dibebani ekspektasi terlampau tinggi. Selain usianya masih 19 tahun, dia juga menolak dibandingkan dengan seniornya, Santiago Gimenez, meski sama-sama berasal dari Meksiko.
Carillo menandatangani kontrak dengan Feyenoord pasca Gimenez hengkang ke AC Milan. Penampilan apik Gimenez membuat Carillo digantungkan harapan tinggi sebagai pengganti Gimenez yang membantu Feyenoord memenangkan gelar liga pada musim 2022/2023.
"Mereka berharap banyak dari saya karena Santi, yang menetapkan standar sangat tinggi di klub. Ia membuka banyak pintu bagi saya, mulai dari kepercayaan diri hingga kesempatan, dan saya akan selamanya berterima kasih kepadanya," kata Carillo dikutip dari Goal pada Jumat (4/4).
"Namun, yang satu adalah yang satu, dan yang lainnya adalah yang lainnya. Kami adalah dua cerita yang berbeda. Kami berdua adalah penyerang Meksiko, tetapi sama sekali berbeda," dia menambahkan.
Gimenez meninggalkan Feyenoord dengan catatan 45 gol dan 10 assist dalam 73 pertandingan. Dia memegang peran kunci dalam kesuksesan klub memenangkan gelar Eredivisie ke-11 dua tahun lalu.
Ketika tiba di klub Belanda itu pada usia 21 tahun, Gimenez telah mengoleksi 105 pertandingan di Cruz Arul. Sebaliknya, Carillo hanya bermain dalam 18 pertandingan di Liga MX dan mencetak satu gol.
Di tim nasional, statistik Gimenez dan Carillo juga jauh berbeda. Gimenez telah memiliki 32 caps untuk El Tri, sedangkan Carillo belum pernah dipanggil ke skuat senior, meski telah mencetak 26 gol untuk tim U-17.
"Saya yang termuda di posisi saya, tetapi itu tidak menghentikan saya untuk mendapatkan tempat. Saya akan bekerja semaksimal mungkin untuk mencapainya dan mewujudkan impian saya, yang tentunya termasuk mencetak gol, memenangkan kejuaraan, dan menjadi pemain kunci bagi tim," ujar Carillo.
KEYWORD :Stephano Carillo Feyenoord Santiago Gimenez Eredivisie
