
Ratusan mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI) geruduk Polres Metro Jakarta Timur, Jumat (21/3). Mereka menuntut polisi untuk serius dalam menangani kasus kematian Kenzha Walewengko. (Foto: Ist)
Jakarta, Jurnas.com - Keluarga Kenzaha Walewangko, 22, mahasiswa Fakultas Fisipol, Universitas Kristen Indonesia (UKI), mempertanyakan hasil autopsi dari Rumah Sakit Polri. Padahal, kasus dugaan pengeroyokan terhadap Kenzaha hingga berujung kematian ini sudah berlangsung lebih dari 1 bulan, sejak 4 Maret 2025.
"Sudah lebih dari 1 bulan hadil otopsi juga belum ada kabarnya apakah sudah ada atau belum. Yang jelas pihak keluarga hingga saat ini belum menerima hasil dari otopsi tersebut," kata EH Happy Walewangko ayah Kenzaha saat dihubungi, Senin (7/4).
Happy mengatakan bahwa proses autopsi telah dilakukan di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur (Jaktim) sehari setelah kematian Kenzaha. Jika dilihat secara kasat mata, kata dia, Kenzaha mengalami luka lebam hampir di sekujur tubuh.
"Saat dimandikan terlihat jelas ada luka lebam dibagian pundak belakang sebelah kiri yang terlihat kebiruan. Bukan hanya itu daja, ceplakan sol sepatu terlihat jelas," ucap Happy.
Tak hanya itu, terdapat luka robek pada bagian kuping belakang. Happy bahkan mengatakan bila tengkorak kepala Kenzaha terlihat.
"Anak kami ini mengalami pengeroyokan yang terbilang sangat sadis. Selain luka lebam, robek ada pula tulang rusuk korban patah. Kenzaha ini dikeroyok habis-habisan hingga dia meninggal," kata Happy dengan suara tersedu saat diwawancarai.
Happy meminta kepolisian bisa lebih proaktif menanyakan pihak RS Polri terkait hasil autopsi teraebut. Dia berharap Polres Jakarta Timur punya hati untuk mengungkap terang kasus yang menewaskan anaknya itu.
"Ini sudah satu bulan masa hasil juga belum ada kabar. Kami berharap adanya transparansi pihak kepolisian untuk mengungkap dibalik kematian anak kami dan adanya hasil otopsi," ucapnya.
Sementara itu, Kapolres Metro Jakarta Timur Kombespol Nicolas Ary Lilipaly tidak merespons wartawan saat mencoba mengonfirmasi perihal autopsi termasuk nasib dari penanganan kasus tersebut.
KEYWORD :
Mahasiswa UKI pengeroyokan Kenzaha Walewangko autopsi