Selasa, 08/04/2025 02:32 WIB

Viral Video Jude Bellingham Marah-marah, Bagaimana Cara Mengendalikan Amarah?

Terlihat Bellingham marah-marah, menendang monitor Video Assistant Referee (VAR) yang ada di sisi lapangan sebelum meninggalkan area rumput hijau. Tindakan Bellingham ini pun menuai beragam komentar.

Viral Video Jude Bellingham Marah-marah, Bagaimana Cara Mengendalikan Amarah? (Foto: Tangkapan Layar/Agus Mughni/Jurnas.com)

Jakarta, Jurnas.com - Pertandingan Liga Spanyol antara Real Madrid Vs Valencia pada Sabtu (5/4), Los Blancos mengalami kekalahan dengan skor 1-2. Kekalahan ini meninggalkan kekecewaan, terutama bagi Jude Bellingham, yang tak bisa menahan emosinya setelah laga berakhir.

Dalam sebuah cuplikan video yang viral di media sosial TikTok, yang diupload oleh akun ini, terlihat Bellingham marah-marah, menendang monitor Video Assistant Referee (VAR) yang ada di sisi lapangan sebelum meninggalkan area rumput hijau. Konten terkait tindakan Bellingham ini pun menuai beragam komentar.

Akun TikTok bernama Lana, misalnya, yang turut menyangkan aksi dari Bellingham tersebut. Dalam uploadan cuplikan video berdurasi sekitar dua puluh detik tersebut, ia menulis komentar sebagai berikut.

"The anger of Bellingham after the loss to Valencia is instense. Kicking the VAR screen befor leaving the pitch shows his frustation, but players must keep their emotions in check. Thugh moment for him," tulis akun tersebut dikutip Jurnas.com, pada Senin (7/4).

Di sisi lain, reaksi tersebut juga menyadarkan kita akan pentingnya pengelolaan emosi atau amarah, terutama dalam situasi yang penuh tekanan termasuk dalam pertandingan olahraga.

Amarah atau kemarahan, dalam bahasa Arab disebut ghadab, yang meledak sering kali dipicu oleh kombinasi faktor psikologis, seperti stres, frustasi hingga ketidakpuasan. Dikutip dari berbagai sumber, dalam dunia psikologi, fenomena ini dikenal dengan istilah iritabilitas, yang merujuk pada ketidakmampuan seseorang untuk mengendalikan perasaan marahnya.

Selain itu, kondisi amarah juga bisa disebabkan oleh faktor kesehatan mental, seperti gangguan kecemasan atau depresi, yang memengaruhi stabilitas emosi seseorang.

Islam mengajarkan bahwa mengelola emosi, termasuk amarah, adalah bagian penting dari kehidupan seorang Muslim. Dalam Al-Qur’an, terdapat ayat yang menyebutkan bahwa orang yang mampu menahan amarahnya akan diberi kemuliaan oleh Allah di akhirat. Sebagaimana tertulis dalam surah Ali Imran ayat 133-134:

"Bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya, dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan." (Q.S. Ali Imran: 133-134)

Bagi seorang Muslim, menahan amarah merupakan tanda kedewasaan emosional dan spiritual. Lalu, bagaimana cara kita bisa mengendalikan amarah dengan baik menurut ajaran Islam? Berikut penjelasannya yang dikutip dari laman Nahdlatul Ulama.

Salah satu cara yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW untuk meredakan amarah adalah dengan berwudhu. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Abu Daud, Nabi bersabda, "Sesungguhnya marah itu dari setan dan setan diciptakan dari api. Api akan padam ketika terkena air. Maka, jika di antara kalian ada yang marah, hendaknya berwudhu." (HR. Ahmad dan Abu Daud).

Cara lainnya, ialah dengan membaca ta`awwudz (A`udzu Billahi Minasy-Syaitanir-Rajim). Ucapan ini, yang bermakna "Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk," dapat membantu menenangkan diri saat amarah datang. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam At-Thabrani, Rasulullah SAW mengatakan, "Jika salah satu dari kalian marah, hendaknya mengucapkan A`udzu billahi minasy-syaitanir-rajim, maka hilanglah marahnya."

Selain itu, mengingat Allah merupakan cara yang cukup efektif untuk menenangkan hati dan pikiran yang sedang dilanda emosi atau amarah. Dalam Al-Qur’an, Allah berjanji bahwa orang yang mengingat-Nya akan diberikan ketenangan. "Wahai anak Adam, ingatlah kepada-Ku saat engkau marah, Aku akan mengingatmu saat Aku marah." (HR. At-Tirmidzi).

Mengendalikan diri saat marah merupakan tanda kekuatan sejati. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari Muslim, Rasulullah SAW bersabda, "Bukanlah orang yang kuat itu karena kekuatan fisik. Sesungguhnya yang kuat adalah orang yang dapat mengendalikan dirinya saat marah." (HR. Bukhari dan Muslim). Mengambil napas dalam-dalam atau sejenak menenangkan diri sebelum merespons bisa sangat membantu dalam menghindari tindakan yang menyesal kemudian.

Dengan menerapkan panduan dari Islam untuk mengendalikan emosi, kita bisa menjadi pribadi yang lebih bijaksana dan terhindar dari tindakan yang merugikan. Amarah yang dikelola dengan baik bisa membawa ketenangan batin dan mempererat hubungan kita dengan sesama, serta meningkatkan kedekatan kita dengan Allah SWT. (*)

 

KEYWORD :

Jude Bellingham Marah Mengendalikan Amarah Real Madrid La Liga




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :