Sabtu, 10/05/2025 21:18 WIB

DPR Minta Pemerintah Diversifikasi Pasar Ekspor Antisipasi Dampak Buruk Perang Dagang AS

Kami juga mendorong langkah diplomasi perdagangan yang lebih aktif agar kebijakan ini dapat ditinjau ulang atau dinegosiasikan dalam forum bilateral maupun multilateral.

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fauzi Amro. (Foto: Dok. Parlementaria)

Jakarta, Jurnas.com - Pemerintah khususnya Kementerian Keuangan dan Kementerian Perdagangan harus segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap dampak pendapatan negara, devisa dan sektor usaha ekspor. 

Demikian dikatakan Wakil Ketua Komisi XI DPR Fauzi Amro dalam keterangan resminya, Selasa (8/4).

"Kami juga mendorong langkah diplomasi perdagangan yang lebih aktif agar kebijakan ini dapat ditinjau ulang atau dinegosiasikan dalam forum bilateral maupun multilateral," kata dia.

Selain itu, lanjut Fauzi Amro, Komisi XI juga mendorong pemerintah untuk melakukan diversifikasi pasar ekspor dalam mengantisipasi dampak buruk perang dagang AS.

"Kami menilai perlu adanya upaya diversifikasi pasar ekspor agar ketergantungan pada pasar-pasar besar seperti AS dapat dikurangi," ujarnya.

"Di sisi lain, perlu penguatan insentif fiskal dan pembiayaan untuk sektor-sektor terdampak, termasuk lewat program PEN, pembiayaan ultra mikro, dan insentif pajak ekspor," terangnya.

Terkait kebijakan Presiden Trump yang akan mengenakan tarif impor sebesar 32 persen terhadap produk dari Indonesia mulai 9 April 2025, kata dia, dicermati Komisi XI sebagai isu strategis yang berdampak pada ekspor nasional dan stabilitas ekonomi, khususnya neraca perdagangan dan kinerja sektor manufaktur kita.

“Kebijakan proteksionis seperti ini tentu menjadi tantangan baru, apalagi Amerika Serikat merupakan salah satu mitra dagang utama Indonesia,” terang Fauzi Amro.

“Tarif setinggi itu jelas berpotensi menurunkan daya saing produk kita di pasar AS, serta mengganggu pelaku usaha yang selama ini bergantung pada ekspor ke sana, termasuk UMKM,” imbuhnya.

 

 

 

 

KEYWORD :

Warta DPR Komisi XI Fauzi Amro Donald Trump tarif impor Kemenkeu




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :