Rabu, 16/04/2025 06:54 WIB

Pertemuan Prabowo-Mega Rangkul Semua Kekuatan Bangsa, Jangan Ada Pihak yang Galau

Sangat kelihatan sekali Prabowo sudah menjadi presiden yang sesungguhnya, yang mampu berkomunikasi dengan pihak manapun sekalipun pihak itu adalah orang-orang yang selama ini berseberangan.

Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden RI Prabowo Subianto. (Foto: tangkapan layar Instagram Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad)

Jakarta, Jurnas.com - Pertemuan Presiden RI Prabowo Subianto dengan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, memperlihatkan kematangan politik dan tekad untuk merangkul semua kekuatan bangsa, termasuk mereka yang pernah menjadi rival politik.

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menegaskan, sangat tidak tepat apabila ada pihak yang tidak senang atas pertemuan kedua tokoh tersebut. 

"Jangan ada pihak yang merasa galau ataupun tidak merasa happy kalau Prabowo bertemu Megawati," kata Adi kepada wartawan, Rabu (9/4).

Menurut Adi, sebagai Presiden RI, Prabowo  memiliki kebebasan untuk menjalin komunikasi politik dengan siapa pun. Baik dengan Megawati maupun Presiden ke-7 RI Joko Widodo. Dan, Prabowo mempuyai kapasitas dan legitimasi penuh sebagai kepala negara. 

Hal ini juga sebagai penanda bahwa Prabowo telah bertransformasi menjadi pemimpin yang mampu menjembatani kepentingan nasional. 

"Sangat kelihatan sekali Prabowo sudah menjadi presiden yang sesungguhnya, yang mampu berkomunikasi dengan pihak manapun sekalipun pihak itu adalah orang-orang yang selama ini berseberangan," terangnya.

Selain itu, pertemuan Prabowo dan Megawati sebagai sesuatu yang lebih dari sekadar temu kangen dua tokoh nasional.

Adi berpandangan, ada pola lama yang bisa dijadikan acuan dalam membaca dinamika ini yaitu sebuah teori bahwa Prabowo tak akan mungkin menemui Megawati selama hubungannya dengan Jokowi masih harmonis.

"Dulu ada semacam teori bahwa Prabowo tidak mungkin bertemu dengan Megawati sepanjang hubungan Prabowo dengan Pak Jokowi itu baik-baik saja," kata Adi. 

Namun, ketika akhirnya pertemuan Prabowo-Megawati terjadi, maka ada kemungkinan hubungan antara Prabowo dan Jokowi sudah tidak selengket dulu. Sebab, pertemuan ini tak bisa dilepaskan dari rumitnya relasi segitiga antara Prabowo, Jokowi, dan Megawati. 

Ketiga tokoh besar ini selama satu dekade terakhir memainkan peran penting dalam dinamika politik nasional. Ketiga terkadang saling mendukung, bersaing, bahkan kadang bertukar posisi.

Menurut Adi, banyak yang melihat bahwa jika Prabowo mulai menjauh dari Jokowi, maka menjalin komunikasi dengan Megawati menjadi langkah politik yang logis.

"Kalau kita menggunakan pisau analisa ini, kalau kita menggunakan keyakinan ini, artinya mungkin hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi tidak lengket dan tidak semesra dahulu," tandasnya. 

 

 

 

KEYWORD :

Silaturahmi Presiden RI Ketum PDIP Prabowo Subianto Megawati Soekarnoputri




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :