
Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani. (Foto: Dok. Ist)
Jakarta, Jurnas.com - Wakil Ketua Komisi X Lalu Hadrian Irfani mendorong pemerintah dan pemangku kepentingan pendidikan di daerah segera merespons temuan adanya 400 lebih siswa tingkat SMP di Buleleng, Bali, belum mampu membaca atau mengeja.
Politikus PKB ini juga meminta adanya evaluasi menyeluruh terhadap implementasi belajar mengajar dan kurikulum. Termasuk, kinerja guru di wilayah tersebut.
"Ini untuk mengetahui titik lemah dalam proses pembelajaran dasar," kata Lalu kepada wartawan, Jakarta, Kamis (10/4).
Di sisi lain, Lalu memandang temuan Dewan Pendidikan Kabupaten Buleleng, Bali, terkait tendahnya literasi siswa di didik di daerah itu merupakan sebuah peringatan serius terhadap kualitas dan efektivitas sistem pendidikan dasar di Tanah Air.
Untuk itu, Legislator dari Fraksi PKB itu mendorong pemerintah maupun pemangku kepentingan pendidikan daerah segera membentuk program literasi darurat melalui sinergi dengan berbagai pihak termasuk serta lembaga masyarakat dan perguruan tinggi.
"Misalnya dengan melakukan pelatihan ulang guru, penguatan program remedial, serta pendampingan intensif bagi siswa yang tertinggal," kata Lalu.
Dia menyatakan, Komisi X DPR RI siap mengusulkan adanya alokasi anggaran khusus dalam APBN untuk penanganan darurat buta huruf di tingkat SMP. Usulan itu akan disampaikan jika kondisi literasi rendah siswa didik itu memang ditemukan di banyak daerah.
KPK Ungkap Satu Pimpinan DPR Belum Setor LHKPN
"Jika kondisinya memang demikian (literasi rendah pada anak-anak tingkat SMP), kami bisa saja mengusulkan adanya alokasi anggaran khusus dalam APBN untuk penanganan darurat buta huruf di tingkat SMP, guna memastikan bahwa hak dasar siswa untuk mendapatkan pendidikan yang layak benar-benar terjamin," demikian Lalu.
KEYWORD :
Warta DPR Komisi X PKB Lalu Hadrian Irfani Buleleng buta huruf pendidikan