
Ilustrasi Letusan Gunung Tambora (1815), yang puncak letusan eksplosifnya terjadi pada 10 April 1815 (Foto: Kumparan)
Jakarta, Jurnas.com - Indonesia, yang secara geografis terletak di pertemuan tiga lempeng tektonik — Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan Lempeng Pasifik — dikenal sebagai salah satu negara yang paling rentan terhadap bencana alam. Hal ini membuat Indonesia sering dilanda berbagai bencana alam, mulai dari gempa bumi, tsunami hingga letusan gunung berapi yang dahsyat.
Bencana-bencana alam ini tidak hanya merenggut banyak nyawa, tetapi juga meninggalkan dampak yang luas baik di tingkat lokal maupun global. Mengutip data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), seperti dikutip BPBD Kabupaten Bogor, berikut adalah 10 bencana alam terbesar di Indonesia yang mengguncang dunia dan meninggalkan jejak kelam dalam sejarah.
1. Letusan Gunung Kelud (2014)
Pada 13 Februari 2014, Gunung Kelud di Jawa Timur meletus hebat setelah statusnya dinaikkan menjadi Awas. Erupsi terjadi pada pukul 22.50 WIB dan memuntahkan aliran magma, diikuti hujan kerikil dan abu vulkanik yang menyelimuti sebagian besar wilayah Jawa Timur, bahkan mencapai Purbalingga.
Berdasarkan laporan BNPB, letusan ini menewaskan empat orang. Meski tidak sebesar bencana lainnya, erupsi ini menyebabkan lumpuhnya penerbangan, aktivitas ekonomi, dan mobilitas masyarakat di Pulau Jawa. Media internasional seperti Reuters (Inggris), ABC News (Australia), hingga Xinhua (Tiongkok) turut memberitakan letusan ini.
2. Gempa Sumatera Barat (2009)
Gempa berkekuatan 7,6 SR mengguncang wilayah lepas pantai Sumatera Barat pada 30 September 2009. Guncangan terasa hingga Malaysia dan Singapura, dan menyebabkan kehancuran di Padang, Padang Pariaman, Agam, Bukittinggi, hingga Solok.
Data resmi mencatat 1.115 korban meninggal dunia, 2.342 terluka, dan lebih dari 279.000 bangunan rusak. Bantuan datang dari banyak negara seperti Australia, Jepang, Uni Eropa, hingga Uni Emirat Arab. Meskipun dampaknya sangat besar di wilayah Sumatra, secara global, bencana ini tidak menyebabkan efek jangka panjang atau perubahan sistemik.
3. Letusan Gunung Merapi (1930 & 2010)
Gunung Merapi dikenal sebagai salah satu gunung berapi paling aktif di dunia, meletus rata-rata setiap 4 tahun sekali. Letusan paling mematikan terjadi pada 1930 dengan 1.369 korban jiwa, sementara letusan tahun 2010 menewaskan 275 orang, termasuk sang juru kunci Merapi, Mbah Maridjan.
Erupsi 2010 menyebabkan hujan abu hingga ke wilayah Jawa Barat dan menyita perhatian media internasional dari Inggris, Jerman, hingga Singapura. Gunung Merapi menjadi simbol peringatan bahwa kekuatan alam bisa datang dari dalam tanah dan tak terduga.
4. Tsunami Flores (1992)
Gempa berkekuatan 6,8 SR mengguncang Laut Flores pada 12 Desember 1992 dan memicu tsunami setinggi 30 meter yang menghantam wilayah Sikka, Ende, Ngada, hingga Flores Timur.
Tercatat lebih dari 3.000 orang tewas, 500 hilang, dan ribuan rumah hancur. Saat itu, Indonesia belum memiliki sistem peringatan tsunami, sehingga banyak korban tidak sempat menyelamatkan diri. Studi-studi ilmiah tentang bencana ini bahkan lebih banyak dilakukan oleh peneliti Jepang, karena Indonesia pada saat itu belum memiliki ahli tsunami.
5. Gempa Yogyakarta (2006)
Gempa berkekuatan 5,9 SR mengguncang Yogyakarta pada pagi hari 27 Mei 2006, saat banyak orang masih tertidur. Akibatnya, banyak warga terjebak di dalam rumah yang roboh.
Lebih dari 5.800 orang meninggal dunia, 20.000 lainnya luka-luka, dan kerusakan fisik terjadi di berbagai sudut kota. Bahkan Candi Prambanan mengalami kerusakan. Gempa ini mendorong peningkatan mitigasi bencana di Indonesia, bahkan menjadi sorotan global saat menjadi pembahasan dalam pertemuan Menteri Penanggulangan Bencana se-Asia Pasifik di Yogyakarta tahun 2012.
6. Gempa, Tsunami, dan Likuifaksi Palu-Donggala (2018)
Pada 28 September 2018, Sulawesi Tengah diguncang oleh gempa 7,4 SR yang memicu tsunami setinggi 6 meter dan likuifaksi yang meluluhlantakkan Kota Palu. Dalam hitungan menit, tanah mencair dan menelan rumah-rumah.
Sebanyak 2.045 orang tewas, dan banyak lainnya hilang. Kota Palu menjadi simbol dari kompleksitas bencana alam di Indonesia. Negara-negara seperti Inggris, Australia, dan Selandia Baru mengirim bantuan total senilai USD 20,8 juta.
7. Letusan Gunung Krakatau (1883)
Gunung Krakatau meletus pada 26–27 Agustus 1883 dan dikenal sebagai salah satu letusan eksplosif terbesar sepanjang sejarah. Ledakannya terdengar hingga 4.800 km ke Perth dan Mauritius, bahkan getaran atmosfer mengelilingi bumi sebanyak tiga kali.
Tsunami setinggi 40 meter yang ditimbulkan menewaskan 36.000 orang, menghancurkan pesisir Lampung dan Banten. Langit dunia berubah warna, dan matahari tampak kebiruan di banyak wilayah. Dampaknya terasa secara atmosferik dan visual di seluruh dunia selama berbulan-bulan.
8. Letusan Gunung Tambora (1815)
Letusan Gunung Tambora di Nusa Tenggara Barat 210 tahun lalu, tepatnya pada April 1815, adalah salah satu letusan paling dahsyat dalam sejarah modern, dengan skala VEI 7 — sepuluh kali lebih besar dari Krakatau. Puncak letusan eksplosifnya terjadi pada 10 April 1815.
Akibat letusan ini, 80.000 orang tewas, baik langsung karena letusan maupun kelaparan setelahnya. Debu vulkanik Tambora menyelimuti atmosfer bumi dan menyebabkan “Tahun Tanpa Musim Panas” pada 1816. Cuaca dunia kacau, hasil panen gagal, dan kelaparan massal terjadi di Eropa hingga Amerika Utara.
9. Letusan Gunung Toba (±74.000 Tahun Lalu)
Letusan supervulkan Toba sekitar 74.000 tahun lalu dianggap sebagai letusan terbesar yang pernah terjadi dalam 2 juta tahun terakhir. Sekitar 2.800 km³ material dimuntahkan ke udara, menyelimuti atmosfer bumi dan menyebabkan pendinginan global selama 6 tahun.
Populasi manusia menurun drastis, dan hanya sekitar 5.000–10.000 individu manusia yang diyakini bertahan hidup. Peristiwa ini menjadi titik balik dalam sejarah evolusi umat manusia, serta diyakini mempersempit keragaman genetik global.
10. Gempa dan Tsunami Aceh (2004)
Pada 26 Desember 2004, gempa berkekuatan 9,1 SR mengguncang dasar Samudra Hindia dekat Banda Aceh. Tsunami dahsyat setinggi hingga 30 meter menyapu pantai barat Sumatra dan menjalar hingga ke Sri Lanka, India, Thailand, hingga Afrika.
Sebanyak 169.000 orang tewas di Indonesia, dan total 230.000 korban jiwa tercatat di 15 negara. Tragedi ini menjadi pemicu lahirnya sistem peringatan dini tsunami di kawasan Samudra Hindia dan menjadi perhatian utama komunitas global.
KEYWORD :Bencana Alam Indonesia Gunung Tambora Danau Toba Gempa