
Gambar Gunung Gede, sebelum Balai Besar TNGGP menutup pendakian (Foto: Gedepangrango.org)
Jakarta, Jurnas.com - Aktivitas Gunung Gede-Pangrango kembali menyedot perhatian publik setelah gempa bumi berkekuatan 4,1 magnitudo mengguncang wilayah Bogor pada Kamis malam (10/4/2025). Meskipun saat ini Gunung Gede masih berstatus Level 1 (Normal), sejarah panjang erupsinya menunjukkan bahwa gunung ini bukan sekadar ikon wisata, melainkan salah satu gunung berapi aktif di Pulau Jawa.
Gunung Gede Pangrango merupakan gunung yang berada dalam kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), dan secara administratif mencakup wilayah Kabupaten Cianjur dan Sukabumi, Jawa Barat. Gunung ini memiliki beberapa kawah aktif, termasuk Kawah Ratu, Gumuruh, Gedeh, Sela, Lanang, Wadon, hingga kawah baru.
Lantas, bagaimana sejarah erupsi Gunung Gede? Bagaimana statusnya kini? Berikut adalah ulasannya yang dikutip dari berbagai sumber.
Sejarah Erupsi Gunung Gede
Berdasarkan data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dan situs magma.esdm.go.id, Gunung Gede telah mengalami 27 kali erupsi sejak 1747. Salah satu letusan paling bersejarah terjadi pada abad ke-19, ketika serangkaian letusan disertai gempa dahsyat mengguncang wilayah Priangan.
Letusan besar pada tahun 1840, diikuti oleh gempa bumi hebat pada 1834 dan 1844, menyebabkan kerusakan parah di Cianjur. Akibat dampak geologis yang terus berulang, Gubernur Jenderal Hindia Belanda saat itu secara resmi memindahkan ibu kota Keresidenan Priangan dari Cianjur ke Bandung melalui keputusan No. 18 tanggal 7 Agustus 1864.
Letusan terakhir tercatat pada 12 November 1957, saat Gunung Gede menyemburkan lava pijar hingga 50 meter, diiringi suara gemuruh yang membangunkan warga tengah malam. Hujan abu pekat menyelimuti wilayah Bogor hingga Jakarta (dulu Batavia). Letusan susulan terjadi pada 22 November, 1 Desember, dan berlanjut hingga 11 Desember 1957, dengan tiang api setinggi 200 meter dan kolom abu mencapai 2.000 meter.
Letusan ini dikategorikan dengan VEI (Volcanic Explosivity Index) skala 2, meskipun dalam sejarahnya Gunung Gede pernah mencapai VEI 3, seperti pada letusan tahun 1747–1748, 1832, dan 1853 (volcano.si.edu).
Apakah Gunung Gede Masih Aktif?
Meski sudah 68 tahun sejak erupsi terakhir, Gunung Gede masih tergolong gunung berapi aktif tipe A, yakni gunung yang setidaknya pernah meletus setelah tahun 1600. Interval istirahat terpendeknya hanya satu tahun, dan terpanjang 71 tahun, menjadikan tahun 2025 ini mendekati batas waktu istirahat maksimal.
Pada 1 April 2025, PVMBG melaporkan adanya peningkatan aktivitas seismik, dengan 21 kejadian Gempa Vulkanik Dalam (VA) dalam kurun enam jam. Namun, aktivitas menurun kembali dalam beberapa hari dan hingga kini Gunung Gede tetap berstatus normal.
Penutupan Pendakian Diperpanjang
Meskipun aktivitas vulkanik masih tergolong rendah, Balai Besar TNGGP tetap memperpanjang penutupan pendakian hingga 13 April 2025, untuk mengantisipasi risiko geologis serta menjaga keselamatan pengunjung. Laman Booking Online Pendakian TNGGP, ketika dilihat Jurnas.com pada Jumat (11/4), menyatakan bahwa "Pendakian Ditutup".
“Kami mengimbau masyarakat dan pendaki mematuhi larangan tersebut, karena untuk keselamatan bersama, dengan tidak melakukan pendakian ilegal apalagi mendekati Kawah Wadon,” ujar Kepala Balai Besar TNGGP, Adhi Nurul Hadi, dikutip dari Antara.
Selama penutupan berlangsung, puluhan petugas akan melakukan patroli untuk mencegah pendakian ilegal. Pendaki yang telah mendaftar secara daring diberikan opsi penjadwalan ulang atau pengembalian dana.
Sebagai informasi, Gunung Gede merupakan satu dari 129 gunung berapi aktif di Indonesia, negara yang berdiri di atas Cincin Api Pasifik (Ring of Fire) — jalur tektonik paling aktif di dunia. Menurut data Fakultas Geografi UGM, Indonesia memiliki sekitar 13% gunung api aktif global, dengan total lebih dari 600 gunung, termasuk yang tidak aktif.
Dari semua pulau besar di Nusantara, hanya Kalimantan yang tidak memiliki sebaran gunung api, menjadikan Pulau Jawa sebagai salah satu kawasan vulkanik paling dinamis dan rawan bencana geologi. (*)
KEYWORD :Erupsi Gunung Gede Aktivitas Gunung Gede Status Gunung Gede