
Ilsutrasi berolahraga, aktivitas sederhana yang bisa cegah stroke ( Foto : Bola.net )
Jakarta, Jurnas.com - Stroke menjadi penyakit tidak menular yang masih menjadi salah satu penyebab utama kecacatan dan kematian tertinggi di Indonesia. Gejalanya pun cukup beragam. Namun, pencegahannya justru bisa dimulai dari hal-hal yang sangat sederhana dan bisa dilakukan siapa saja dan kapan saja.
Mengutip berbagai sumber, stroke terjadi ketika aliran darah ke otak terganggu, yang dapat disebabkan baik karena pembuluh darah pecah maupun penyumbatan pembuluh darah. Kondisi ini bisa menyebabkan kerusakan otak permanen dalam hitungan menit jika tidak segera ditangani.
Kesehatan otak dan sistem pembuluh darah saling terhubung erat, sehingga menjaga satu berarti melindungi yang lain. Itulah mengapa para ahli menyarankan aktivitas harian tertentu yang terbukti secara ilmiah mampu mengurangi risiko stroke secara signifikan.
Salah satunya adalah berjalan kaki selama 30 menit setiap hari, yang bisa membantu melancarkan sirkulasi darah ke otak sekaligus menurunkan tekanan darah. Selain itu, aktivitas atau jenis olahraga ringan lainnya ada bersepeda, yoga, berenang hingga menari. Aktivitas fisik ringan seperti ini juga mendukung metabolisme tubuh agar tetap stabil, terutama kadar gula darah.
Menariknya, bukan hanya tubuh yang perlu digerakkan—otak pun perlu dilatih agar tetap tajam dan responsif. Membaca, bermain teka-teki, atau belajar hal baru terbukti mampu memperkuat koneksi antar sel otak dan mencegah penurunan fungsi kognitif.
Tips Memulihkan Pola Tidur Pasca Libur Lebaran
Latihan mental seperti ini bahkan bisa menunda gejala demensia dan menjaga memori tetap kuat hingga usia lanjut. Hal ini berkaitan erat dengan konsep neuroplastisitas, yaitu kemampuan otak untuk terus membentuk jalur-jalur baru saat dilatih secara konsisten.
Namun semua usaha ini akan kurang maksimal jika kualitas tidur diabaikan. Tidur yang cukup dan berkualitas terbukti menjadi salah satu kunci utama dalam proses regenerasi sel otak dan menjaga tekanan darah tetap stabil.
Tips Menjaga Pola Hidup Sehat Pasca Lebaran
Gangguan tidur seperti mendengkur atau sering terbangun tanpa sebab bisa menjadi sinyal bahaya yang perlu segera ditangani. Sebab, kualitas tidur yang buruk kerap dikaitkan dengan meningkatnya risiko stroke secara diam-diam.
Dari sisi pola makan, otak juga butuh asupan yang tepat agar tetap sehat dan terlindungi dari peradangan. Makanan yang mengandung omega-3, sayur hijau, dan buah beri sangat disarankan karena mampu mendukung fungsi otak sekaligus menjaga elastisitas pembuluh darah.
Pola makan seperti ini banyak ditemukan dalam pendekatan Mediterania atau DASH diet, yang juga direkomendasikan oleh berbagai organisasi kesehatan dunia. Konsistensi dalam mengonsumsi makanan bernutrisi jauh lebih efektif ketimbang mengandalkan suplemen tanpa pola yang teratur.
Tak kalah penting, menjaga kestabilan emosi dan stres juga berpengaruh besar terhadap kesehatan otak. Saat stres tidak dikendalikan, hormon kortisol akan meningkat dan memicu tekanan darah tinggi, yang menjadi faktor risiko utama stroke.
Karena itu, latihan pernapasan dalam, meditasi, atau bahkan sekadar meluangkan waktu untuk rehat dari layar gawai bisa membantu menurunkan tingkat stres harian. Aktivitas-aktivitas kecil seperti ini memberikan ruang bagi sistem saraf untuk kembali seimbang. (*)
KEYWORD :Aktivitas Sederhana Pencegahan Stroke Kesehatan Otak Olahraga Gaya Hidup Sehat